Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagung Asal Argentina Masuk, Pemerintah Akan Distribusikan ke Peternak Jawa Timur dan Lampung

Kompas.com - 15/11/2023, 17:42 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog menerima jagung impor asal Argentina sebanyak 20.000 ton.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, jagung pakan ini merupakan bagian dari 171.000 ton yang secara bertahap masuk untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak mandiri di wilayah sentra produksi ayam dan telur.

Nantinya jagung impor ini akan didistribusikan ke para peternak di wilayah sentra seperti di Jawa Timur dan Lampung.

Baca juga: Kejar Masa Tanam, Kementan Amankan Produksi Beras dan Jagung

“Kebijakan importasi ini secara terukur kita lakukan, karena itu pemasukannya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan harga jagung di tingkat petani tetap terjaga, pada saat yang sama para peternak juga tidak kesulitan mendapat pasokan jagung pakan,” ujarnya saat pembongkaran jagung di Surabaya, seperti yang dikutip dalam siaran persnya, Rabu (15/11/2023).

“Nah, ini kita harapkan akan berdampak positif terhadap harga daging ayam dan telur ayam di hilir, sehingga kita berharap terbangunnya keseimbangan di tiga aspek yaitu harga wajar di tingkat produsen, di tingkat pedagang, dan di konsumen,” sambung Arief.

Walau pemerintah melakukan pengadaan impor jagung, Arief menyatakan produksi dalam negeri tetap terus menjadi prioritas dalam menyerap jagung hasil petani. Arief meminta infrastruktur Bulog seperti Corn Drying Center (CDC) disiapkan untuk menyerap hasil produk petani jagung.

"Nomor satu tetap mengoptimalkan produksi dalam negeri. Jadi pada saat panen raya jagung pada Maret mendatang, silo-silo pengering yang ada di Bulog bisa menyerap hasil produksi petani dengan baik," ujar Arief.

Adapun Perum Bulog memiliki 3 CDC yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. Dengan kapasitas 9.000 ton per hari diharapkan dapat menyerap hasil panen petani jagung dengan harga yang wajar.

Berdasarkan data BPS melalui data Kerangka Sampel Area (KSA), data produksi jagung menurun.


BPS mencatatkan dari luas panen jagung yang diperkirakan sebesar 2,49 juta hektar, mengalami penurunan sebesar 0,28 juta hektar atau 10,03 persen dibandingkan luas panen tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada 2023 sebesar 14,46 juta ton. Hal ini pun berarti adanya penurunan sebanyak 2,07 juta ton atau 12,50 persen dibandingkan tahun lalu.

Karena itu, untuk membantu peternak rakyat yang saat ini memerlukan pasokan jagung untuk pakan yang memadai, pemerintah akan melakukan impor jagung sebanyak 500.000 ton yang dikhususkan untuk stabilitas harga di tingkat peternak sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Ratas (9/10/2023).

Adapun pada tahap awalan besaran impor jagung tersebut mencapai 250.000 ton.

Baca juga: Harga Beras, Jagung, Gula Tinggi, Bisa Bikin Harga Telur dan Ayam Ikut Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com