Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Aksi Boikot Produk Pro Israel, Asosiasi Ritel Ingatkan Hal Ini

Kompas.com - 16/11/2023, 07:13 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seruan aksi boikot produk-produk pro Israel di masyarakat ramai digaungkan seiring terjadinya konflik di Jalur Gaza, Palestina.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) khawatir aksi tersebut berdampak signifikan terhadap ekonomi nasional.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengingatkan bahwa aksi tersebut dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor makanan dan minuman.

"Bisa dibayangkan begitu tergerus produsennya, atau supliernya. Pertumbuhan pasti enggak terjadi, dan bahkan pelaku usaha tidak mau melakukan ini, yaitu pengurangan tenaga kerja atau PHK," kata Roy di Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Aprindo Ancam Kemendag ke Bareskrim, Ini Respon Anak Buah Mendag Zulhas

Roy mengatakan, dampak negatif dari aksi boikot tersebut harus menjadi perhatian pemerintah mengingat pertumbuhan tenaga kerja tumbuh 2-3 persen setiap tahunnya.

Karenanya, ia mendorong pemerintah ikut buka suara atas aksi boikot produk tersebut agar misi kemanusiaan tidak mengganggu hak konsumen.

"Jadi tidak enak karena berbagai macam hal yang berdampak pada masyarakat dan konsumen itu sendiri," ujarnya.

Di sisi lain, Roy mengatakan, aksi boikot produk pro Israel tersebut sah-sah saja dilakukan.

Meski demikian, ia mendorong agar upaya tersebut tidak dibarengi dengan mengorbankan hak konsumen dan masyarakat umum.

Ia mencontohkan, seorang bayi yang membutuhkan susu murni yang harus dibeli di ritel, namun, tidak bisa membeli produk tersebut lantaran adanya aksi boikot.

Hal tersebut, kata dia, akan menyulitkan konsumen mendapatkan produk yang dibutuhkan.

"Nah ini yang disayangkan, karena kebutuhan ibunya ini untuk membelanjakan untuk bayinya ini dan membutuhkan, akhirnya harus tergantikan, dan bahkan bisa berdampak akan menjadi masalah," ucap dia.

Baca juga: Ekspor Indonesia ke Israel Capai Rp 2,21 Triliun, Jauh Lebih Tinggi Dibanding ke Palestina

Dikutip dari Kompas TV, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang diresmikan pada Rabu (8/11/2023).

Saat ini rakyat Palestina, khususnya di Gaza, sedang berjuang di tengah gempuran Israel yang membombardir wilayahnya sejak Sabtu (7/10/2023).

Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menyampaikan, fatwa tersebut merupakan komitmen mendukung kemerdekaan Palestina.

"Mendukung pihak yang diketahui mendukung agresi Israel, baik langsung maupun tidak langsung, seperti dengan membeli produk dari produsen yang secara nyata mendukung agresi Israel hukumnya haram," ujar Niam, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Coca-Cola RI Tanggapi Seruan Boikot gara-gara Dituding Pro Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Whats New
Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BrandzView
Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Whats New
[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Whats New
BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja 'Resign' atau Kena PHK

BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja "Resign" atau Kena PHK

Whats New
Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Spend Smart
Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Work Smart
Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Work Smart
Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Whats New
Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Whats New
Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Whats New
Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Work Smart
Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com