Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Israel Bangun Kanal Raksasa di Gaza Tandingan Terusan Suez

Kompas.com - 14/11/2023, 11:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis


KOMPAS.com - Jalur Gaza yang berada di bawah otoritas Hamas Palestina terus dibombardir Israel melalui serangkaian serangan udara bertubi-tubi sejak 7 Oktober 2023.

IDF, sebutan untuk tentara nasional Israel, bahkan sudah merangsek masuk ke jantung Gaza melalui invasi militer darat. Sementara sebagian besar warga Palestina di Gaza Tengah dan Utara, terpaksa mengungungsi ke Selatan dekat dengan perbatasan Sinai, Mesir.

Pemerintah Israel menegaskan, tujuan utama serangan darat ke Gaza adalah mengambil alih kendali keamanan di Gaza.

Dalam sebuah dokumen rahasia yang bocor, Israel disebut-sebut bahkan merencanakan skenario menggusur seluruh warga Palestina di Gaza untuk direlokasi ke Sinai.

Baca juga: Pantas Saja Israel Rakyatnya Makmur meski Tanpa Minyak, Apa Sebabnya?

Proyek Terusan Ben Gurion

Aksi militer Israel di Gaza ini juga dikaitkan dengan ambisi negara Yahudi itu membangun mega proyek Terusan Ben Gurion. Proyek ambisius ini digadang-gadang bakal menjadi saingan Terusan Suez yang berada di bawah kendali Mesir.

Terusan ini berbentuk kanal besar dan dalam yang dimulai dari Eliat, kota Israel yang berbatasan dengan Yordania di Laut Merah, lalu melintasai Gurun Negev hingga ke Utara, dan berbelok ke arah Laut Mediterania melintasi Gaza.

Selain menjadi tandingan Terusan Suez, Terusan Ben Gurion dibangun guna mengembangkan kota-kota kecil, hotel, restoran, dan klub malam di sekitar jalur yang dilintasinya.

Ben Gurion sendiri adalah nama dari Perdana Menteri Israel pertama sekaligus pendiri negara zionis tersebut.

Baca juga: Mahalnya Iron Dome, Teknologi Israel Penghalau Roket Hamas

Mengutip Business Insider, wacana pembangunan kanal ini merupakan inisisasi bersama antara Israel dan sekutunya Amerika Serikat. Rencana pembangunan Terusan Ben Gurion sudah muncul sejak tahun 1960-an, saat negara Israel baru terbentuk.

Terusan Ben Gurion kala itu dianggap mendesak untuk segera dibangun akibat insiden yang disebut dengan Krisis Suez. Krisis Suez adalah serangan militer Israel yang dibantu Inggris dan Prancis melawan Mesir yang berlangsung sejak 1956 hingga 1957.

Akibat Krisis Suez, praktis terusan ini ditutup dari kapal-kapal dagang yang berimbas terganggungnya perdagangan negara-negara Eropa.

Namun pasca-perdamaian antara Mesir dan Israel, rencana pembangunan kanal di Gurun Negev tersebut seolah tenggelam dan tidak pernah dibahas lagi.

Baca juga: Gambaran Susahnya Kehidupan Ekonomi dan Pekerjaan Warga Palestina

Penggunaan bom nuklir

Wacana pembangunan kanal baru mengemuka kembali setelah adanya insiden kapal kargo raksasa yang terjebak di Terusan Suez yang membuat arus kapal terganggu selama beberapa pekan.

Dalam dokumen rahasia yang beredar, AS dan Israel mempertimbangkan rencana menggunakan bom nuklir untuk penggalian kanal, menurut sebuah memorandum yang tidak diklasifikasikan.

Penggunaan bom nuklir untuk proses penggalian kanal dilakukan untuk menghemat biaya.

Disebutkan, apabila menggunakan pengerukan konvensional maupun peledakan dengan bahan peledak biasa di gurun sepanjang 160 mil, biaya yang dikeluarkan akan sangat besar.

Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?

Pertimbangan menggunakan bom nuklir adalah karena sepanjang 130 mil dari total 160 mil recana penggalian di gurun tersebut, bukanlah area yang berpenghuni.

Sehingga penggunaan bom nuklir bisa jadi pertimbangan. Jika benar-benar direalisasikan, maka ini adalah pertamakalinya di dunia bom nuklir dipakai untuk pembangunan konstruksi sipil.

Terusan seperti itu akan menjadi alternatif yang bernilai strategis dibandingkan Terusan Suez yang ada saat ini dan mungkin akan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi Israel.

Baca juga: Khrushchyovka, Cara Uni Soviet Sediakan Rumah Murah bagi Warganya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com