Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Kompas.com - 29/04/2024, 15:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya masih terus bernegosiasi dengan perusahaan manufaktur dan teknologi asal Taiwan, Foxconn, untuk segera merealisasikan pembangunan pabrik di Indonesia.

Adapun Foxconn dikabarkan akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada awal 2023, namun hingga kini rencana tersebut belum terealisasi.

Untuk proses negosiasi ini, Bahlil bilang, telah menjadwalkan pertemuan dengan pihak Foxconn dalam waktu dekat. Dia berharap proses ini dapat segera diselesaikan.

Baca juga: BKPM Ungkap Alasan Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI

"Salah satu PR pekerjaan saya paling besar itu adalah terkait dengan Foxconn. Ini masih dalam negosiasi terus, saya rencana dalam waktu dekat akan kami berangkat, saya tidak ingin PR ini menjadi hal yang tertunda. Jujur untuk urusan Foxconn ini butuh effort yang luar biasa sekali," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (29/4/2024).

Dia menyebut, proses negosiasi dengan pihak Foxconn cukup alot sehingga perusahaan perakit Apple itu sampai sekarang belum juga membangun pabriknya di Indonesia.

"Masih ada satu dua bagian yang harus saya cocokan dengan apa yang mereka ajukan. Doakan insya Allah akan bisa diselesaikan, itu juga mimpi saya karena itu adalah perintah Bapak Presiden Jokowi," ucapnya.

Menurut Bahlil, Foxconn merupakan salah satu investor potensial lantaran perusahaan ini menjadi kontributor besar dari ekspor China kepada dunia yakni sekitar 10-15 persen .

"Foxconn ini menjadi salah satu investor yang kami inginkan karena mereka itu salah satu perusahaan besar di dunia. Itu luar biasa kalau itu masuk ke Indonesia wah itu top," tuturnya.

Sebelumnya, Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika berencana untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik, yaitu kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik.

Kemudian industri baterai kendaraan listrik, dan industri pendukung seperti energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, research & development (R&D) dan pelatihan.

Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy telah diteken pada 21 Januari 2022.

Kerja sama yang disepakati meliputi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi pada baterai listrik, kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya melalui skema kerja sama Build Operate Localize (BOL) tersebut di Indonesia.

Baca juga: Dicecar Anggota DPR soal Kasus Korupsi Timah Harvey Moeis, Bahlil: Kita Sedang Pelajari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com