Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat iPhone Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Jadi atau Batal?

Kompas.com - 22/07/2023, 02:53 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berencana untuk mengunjungi Foxconn guna memastikan investasi perusahaan asal Taiwan ini bisa terealisasi pada tahun 2023 ini.

“Foxconn, saya rencana mau ke sana. Rencananya setelah 17 Agustus,” kata Bahlil yang ditemui seusai paparan realisasi investasi triwulan II 2023, dikutip dari Antara, Sabtu (22/7/2023).

Bahlil pun membantah jika perusahaan asal Taiwan itu batal berinvestasi di Tanah Air lantaran tidak kunjung merealisasikan rencana investasinya.

“Nggak (batal) dong, jangan terlalu batal, batal. Saya alergi. Janganlah,” ujar Bahlil.

Baca juga: Bahlil: Perusahaan Solar Panel China Bakal Investasi di Batam

Mantan Ketua Umum Hipmi itu, juga memastikan komitmen perusahaan perakit Apple itu untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

Foxconn berencana untuk menginvestasikan sebanyak 8 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 114 triliun untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik.

Foxconn telah membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan Indika Energy untuk memulai proyek tersebut.

Bahlil mengatakan kunjungannya ke Taiwan Agustus mendatang dilakukan untuk mendorong realisasi proyek investasi tersebut.

Baca juga: Bahlil: Setahu Saya Tidak Ada Capres yang Tak Setuju dengan IKN

Terlebih, kebijakan subsidi motor listrik yang dikeluarkan pemerintah hanya akan berlaku untuk industri yang dibangun di dalam negeri.

Ia pun mengatakan investasi Foxconn diharapkan bisa terealisasi pada tahun ini kendati tidak memastikan secara rinci.

“Rencananya tahun ini (terealisasi),” katanya lagi.

Sebelumnya, Foxconn, Gogoro, IBC, dan Indika berencana untuk berinvestasi di industri kendaraan listrik, yaitu kendaraan listrik roda empat, roda dua, dan bus listrik.

Baca juga: Menteri Bahlil: Mau Jadi Pemimpin Negara Tidak Cukup Berpidato Saja

Kemudian industri baterai kendaraan listrik, dan industri pendukung seperti energy storage system, stasiun penukaran baterai, industri daur ulang baterai, Research & Development (R&D) dan pelatihan.

Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM, Foxconn, Gogoro, Industri Baterai Indonesia (IBC), dan Indika Energy telah diteken pada 21 Januari 2022.

Kerja sama yang disepakati meliputi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi pada baterai listrik, kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya melalui skema kerja sama Build Operate Localize (BOL) tersebut di Indonesia.

Baca juga: Balas Sindiran Menteri Doyan Utang, Sri Mulyani: Anda Ketinggalan Kereta Jauh Banget

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com