Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 15/05/2024, 12:14 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada April 2024. Dengan demikian, neraca perdagangan RI menorehkan surplus sebanyak 48 kali atau 4 tahun secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, neraca dagang RI mengalami surplus sebesar 3,56 miliar dollar AS. Nilai itu sebenarnya turun 1,02 miliar dollar AS dari bulan sebelumnya sebesar 4,58 miliar dollar AS.

"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus sebesar 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 atau selama 4 tahun beruntun," kata Pudji, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Baca juga: Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Meskipun demikian, nilai surplus April lebih rendah dari surplus periode yang sama tahun lalu. Tercatat nilai surplus neraca dagang April tahun lalu sebesar 3,94 miliar dollar AS.

Kontraksi itu terjadi seiring dengan nilai impor yang tumbuh lebih pesat, yakni 4,62 persen secara tahunan, sementara nilai ekspor hanya tumbuh sebesar 1,72 persen secara tahunan.

Jika dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, surplus neraca dagang masih ditopang oleh komoditas non migas. Tercatat komoditas migas mengalami surplus sebesar 5,17 miliar dollar AS.

"Dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral atau HS 27, kemudian lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15, besi dan baja atau HS 72," tutur Pudji.

Baca juga: Ekonom CORE Usulkan 2 Kebijakan agar Hilirisasi Tidak Ganggu Neraca Perdagangan


Sementara itu, komoditas migas kembali mencatat defisit, di mana kali ini nilainya mencapai 1,61 miliar dollar AS. Komoditas utama penyumbang defisit ialah hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif, nilai surplus neraca dagang Indonesia mencapai 10,97 miliar dollar AS pada periode Januari - April 2024. Nilai ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu mencapai 16,05 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com