Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Perang Israel-Hamas Bikin Dunia Enggak Bisa "Napas" Lagi

Kompas.com - 06/11/2023, 19:45 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perang yang terjadi antara Israel dengan Hamas semakin memperkeruh kondisi perekonomian dunia. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan, kondisi perekonomian dunia sebenarnya sudah dihadapkan oleh berbagai tantangan yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan. Mulai dari fluktuasi harga komoditas hingga suku bunga acuan tinggi yang berlangsung panjang.

"(Konflik) Ukraina belum selesai, ini Israel-Hamas itu juga menambah ketidakpastian, dunia baru saja mulai "bernapas" dan sudah enggak bisa "napas" lagi," ujar dia dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Begini Cara Amerika Serikat Mendanai Israel Perang Lawan Hamas

Dengan ketidakpastian global yang kian meningkat, berbagai lembaga keuangan internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam laporan terbarunya. Hal ini kemudian menjadi perhatian pemerintah.

Airlangga bilang, pemerintah terus memantau perkembangan dari dampak rembetan perang Israel dengan Hamas. Menurutnya, dampak dari perang itu akan membuat harga beberapa komoditas naik.

"Termasuk BBM dan komoditas lain. Namun karena pertumbuhan ekonomi global menurun, maka efek kenaikannya sementara masih flat," tutur dia.

Baca juga: Implikasi Konflik Israel-Hamas terhadap Dinamika Energi Global

Ketidakpastian ekonomi global yang berlanjut sendiri sudah memberikan dampak terhadap perekonomian domestik. Tercatat produk domestik bruto (PDB) RI melambat, dari 5,17 persen secara tahunan pada kuartal II-2023 menjadi 4,94 persen pada kuartal III-2023.

Perlambatan pertumbuhan itu salah satunya disebabkan oleh kinerja perdagangan internasional nasional yang melambat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sumber pertumbuhan ekonomi dari ekspor dengan distribusi sebesar 21,26 persen turun sebesar 4,26 persen dan impor dengan distribusi negatif 19,57 persen turun 6,18 persen.

"Harga komoditas tentu berpengaruh terhadap ekspor yang mengalami penurunan," ucap Airlangga.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Minyak Dunia Imbas Konflik Israel-Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com