Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Kompas.com - 30/04/2024, 21:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan nikel PT Ifishdeco Tbk (IFSH) mencatatkan penjualan bersih pada kuartal I-2024 sebesar Rp 170 miliar. Nilai tersebut turun dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp 312,8 miliar.

Penjualan bersih ini antara lain berasal dari penjualan nikel ke pihak berelasi sebesar Rp 61,39 miliar dan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp 108,63 miliar di kuartal I 2024. Adapun penjualan ke pihak ketiga sepanjang kuartal I 2023 tercatat Rp 312,83 miliar.

Sementara itu, pada kuartal pertama 2024, perusahaan mengalami rugi bersih Rp 6,8 miliar, dibandingkan laba bersih pada kuartal I-2023 sebesar Rp 20,3 miliar.

Namun, IFSH berhasil menurunkan beban pokok penjualan sebesar 44,46 persen menjadi Rp 99,94 miliar, dari Rp 179,95 miliar di tahun 2023. Seiring penurunan beban pokok tersebut, IFSH mampu mencatat laba kotor Rp 70,08 miliar per Maret 2024.

Baca juga: Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Direktur IFSH Agus Prasetyono mengatakan, pihaknya optimistis permintaan nikel dunia terus meningkat hingga akhir tahun ini, bahkan melihat Harga Patokan Mineral (HPM) pada bulan April mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2024, dari 16.021,67 dollar AS per dmt menjadi 17.424,52 dollar AS per dry metric ton (dmt).

“Hal tersebut seiring dengan tingginya permintaan terhadap kendaraan listrik di dunia saat ini sekaligus menjadi opportunity bagi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang,” kata Agus di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Agus bilang, prospek usaha IFSH pada 2024 sangat menjanjikan. Hal ini terkait kebutuhan nikel dalam aplikasi perkembangan teknologi kendaraan listrik dalam beberapa tahun kedepan.

“IFSH akan terus melakukan ekspansi. Rencana ekspansi ini selain ditunjang oleh prospek industri nikel di tanah air yang masih cerah, aksi ini juga seiring dengan permintaan produk nikel yang tetap tinggi,” tambahnya.

Baca juga: Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?


Saat ini IFSH sudah memiliki 3 IUP, 2 IUP nikel dan 1 IUP silika. Produksi IUP nikel pada tahun 2023 adalah sebesar 2,29 juta metric ton. Hal ini menjadikan IFSH sebagai kontributor wajib pajak terbesar sektor penambangan dan penggalian terbesar di Sulawesi Tenggara.

Dalam RKAB 2024, produksi bijih nikel Ifishdeco ditargetkan sebanyak 2,20 juta ton pada tahun 2024. Target produksi bijih nikel Ifishdeco ini meningkat menjadi 2,24 juta ton pada 2025, dan ditargetkan tumbuh maksimal menjadi 2,29 juta ton pada tahun 2026 atau rerata tiap tahun sebanyak 2,2 juta per tahun dan 6,6 juta selama tiga tahun.

Adapun lahan konsesi Ifishdeco terletak di Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Total luas lahan yang dimiliki Ifishdeco adalah 2.580 hektar dan IUP Operasi atau Produksi adalah 800 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com