Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengantongi Rp 21,5 triliun dana segar dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (30/4/2024).

Adapun tujuh seri SUN yang dilelang di antaranya SPN03240801 (penerbitan baru), SPN12250502 (penerbitan baru), FR0101 (pembukaan kembali), FR0100 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0102 (pembukaan kembali).

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 50,2 triliun.

Baca juga: Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Penyerapan terbesar berasal dari seri FR0101 yang dimenangkan senilai Rp 8,45 triliun. Penawaran masuk untuk seri ini yaitu Rp 14,26 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,15992 persen.

Serapan berikutnya yaitu seri FR0100 yang dimenangkan sebesar Rp 8,05 triliun dari penawaran masuk Rp 14,23 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,23974 persen.

Dari seri FR0097, pemerintah menyerap dana senilai Rp 2,05 triliun dari penawaran masuk Rp 6,53 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 7,15996 persen.

Baca juga: Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp2 triliun dari seri FR0098, yang menerima penawaran masuk Rp 4,14 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,23971 persen.

Seri SPN12250502 diserap dana Rp 600 miliar dari penawaran masuk Rp 4,92 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,74667 persen.

Kemudian, dari seri SPN03240801, pemerintah memenangkan dana Rp 350 miliar dari penawaran masuk Rp 3,29 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,51714 persen.

Baca juga: Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Adapun dari seri FR0102, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk Rp 2,80 triliun.