Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jago Finansial
Literasi Keuangan

Jago Finansial adalah wadah literasi keuangan, dari lika-liku pengelolaan keuangan, informasi seputar industri keuangan dan perbankan, hingga bank digital.

4 Tips Capai Resolusi Keuangan Sehat dan Kemandirian Finansial

Kompas.com - 17/01/2024, 09:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAHUN baru saja berganti dan mungkin ada rencana atau target keuangan yang belum tercapai pada 2023.

Ada baiknya kita menyusun ulang rencana hidup yang lebih terukur dan realistis untuk dapat dicapai pada 2024, terutama memastikan kesehatan finansial melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Biasanya, resolusi tahun baru dibuat berdasarkan tujuan pribadi, seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, menikah, mendirikan usaha, travel keliling dunia, dan bebas utang sebelum lanjut usia.

Baca juga: Lika-liku Pengelolaan Keuangan: Dari Amplop Kertas Putih ke Kantong Bank Digital 

Namun, yang sering kali dilupakan orang adalah pengelolaan finansial yang memadai untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut.

Walaupun sudah memiliki gaji atau pendapatan tetap, tidak jarang kita kesulitan menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan.

Bukannya uang bertambah, yang kerap terjadi bagi sebagian orang adalah gaji yang diterima selalu habis di akhir bulan dan tidak sedikit pula yang justru defisit dan terpaksa berutang.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, perlu perencanaan yang baik dan komitmen yang tinggi dalam mengelola keuangan.

Berikut ini empat tips mengatur keuangan agar tabungan terus bertambah dan resolusi keuangan dapat tercapai:

1. Catat pemasukan dan pengeluaran

Permasalahan mendasar dari buruknya pengelolaan keuangan adalah tidak adanya pencatatan penerimaan dan pengeluaran, terlebih untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang seringkali disepelekan, seperti pengeluaran untuk kopi, makan, atau belanja harian via marketplace.

Hal-hal semacam ini yang kerap membuat bingung sebagian orang ketika di akhir bulan tidak tahu kenapa uangnya bisa habis tanpa jejak.

Dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran, kita bisa lebih mudah melacak keuangan bulanan kita. Hal ini bisa dilakukan dengan pembukuan sederhana di catatan kecil.

Saat ini sudah banyak aplikasi di gawai yang bisa mengakomodasi dan mempermudah dalam pencatatan keuangan. Salah satunya, Aplikasi Jago besutan PT Bank Jago Tbk.

Baca juga: Era Bank Digital, Aneka Transaksi Keuangan Cukup via Aplikasi di Gadget

Pengguna Aplikasi Jago tidak hanya bisa menabung dan otomatis menjadi nasabah Bank Jago, tetapi ada fitur Kantong yang bisa dikreasikan sendiri hingga 40 Kantong atau rekening, sesuai kebutuhan dan peruntukan anggaran.

Dengan mengoptimalkan pemanfaatan fitur Kantong Jago, nasabah tidak perlu khawatir lagi karena uang masuk dan uang keluar tidak akan bercampur sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih tertib administrasi.

Selain itu, berbekal teknologi termutakhir dan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), pengguna Aplikasi Jago juga akan mendapatkan laporan bulanan atas lalu-lintas dana dan kategorisasi transaksi keuangannya.

Kecanggihan fitur-fitur Aplikasi Jago ini memungkinkan setiap nasabah untuk memonitor transaksi finansial sekaligus menjadi basis perencanaan keuangan di masa depan.

2. Evaluasi gaya hidup dan buat skala prioritas

Tanpa disadari, kita sering membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tergoda tawaran menggiurkan di media sosial. Bahkan, tidak jarang orang rela berutang dan mengesampingkan kebutuhan utama hanya demi gengsi.

Perilaku impulsif semacam ini kerap menjerumuskan kita kepada gaya hidup boros yang dapat mengacaukan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.

Karenanya, penting bagi kita untuk melakukan evaluasi gaya hidup dan pola konsumtif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Buatlah daftar prioritas kebutuhan mulai dari hal yang sangat penting atau yang mendesak hingga yang kurang penting atau yang masih bisa ditunda. Dengan membuat skala prioritas kita bisa lebih hemat dan menabung atau bahkan investasi.

3. Buat target realistis dan menabung cerdas

Dalam mengelola keuangan, yang perlu ditetapkan sejak awal adalah sasaran dan target-target masa depan yang sifatnya terukur dan realistis untuk dicapai.

Misal, target untuk jalan-jalan, melanjutkan pendidikan, membeli kendaraan, memiliki hunian, menikah, atau kemandirian finansial saat usia senja.

Target-target tersebut hanya akan menjadi “pepesan kosong” jika tidak dibarengi dengan tahapan perencanaan yang baik serta dukungan finansial yang memadai.

Untuk itu, penting bagi siapa pun untuk mulai mengalokasikan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan harian dan tabungan masa depan.

Tabungan dan deposito Bank Jago bisa menjadi opsi terbaik bagi siapa pun untuk mewujudkan kesehatan dan kemandirian finansial.

Baca juga: Bank Digital Bukan Sekadar Layanan Digital Banking 

Sebab, Aplikasi Jago dirancang khusus untuk dapat tertanam dalam ekosistem digital sehingga memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran di merchant-merchant mitra bisnis Bank Jago.

Selain itu, pengguna Jago App juga dapat membuat Kantong-Kantong khusus yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan target jangka pendek, menengah, dan panjang yang sudah ditetapkan.

Misalnya, ketika menerima penghasilan di awal bulan, nasabah bisa menggunakan fitur auto debet dalam mengalokasikan dana ke Kantong-Kantong khusus yang telah dibuat tersebut.

Bahkan, pengguna Jago App dapat membuat Kantong Bersama keluarga atau teman untuk memastikan kesediaan pendanaan kegiatan atau target-target yang sifatnya kolektif.

4. Mulai berinvestasi

Bicara target jangka panjang, dengan kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit, terkadang tidak cukup hanya dengan disiplin menabung. Perlu instrumen keuangan lain yang dapat memastikan pertumbuhan dana selaras dengan tingkat inflasi setiap tahun.

Untuk itu, investasi menjadi tahapan selanjutnya yang patut dipertimbangkan. Investasi memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dari risikonya jika dilakukan dengan strategi yang tepat.

Baca juga: Kunci Bank di Era 4.0: Kolaborasi dan Penghubung Segala Hal Terkait Keuangan

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencari tahu jenis investasi yang cocok dan sesuai dengan kapasitas keuangan, sekaligus risiko-risikonya. Yang tidak kalah penting adalah adalah jangan sampai investasi mengganggu pos-pos pengeluaran lain.

Bank Jago sebagai bank berbasis teknologi punya cara unik untuk mendorong nasabahnya tertib mengelola keuangan sekaligus berani berinvestasi.

Melalui kemitraan khusus dengan platform investasi online Bibit dan Stockbit, pengguna Jago App dapat membuat Rekening Dana Nasabah (RDN) yang dapat digunakan dengan mudah untuk membeli reksadana di Bibit atau transaksi saham di Stockbit tanpa harus berpindah aplikasi dan bebas biaya top up.

Selamat mencoba!

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Presdir Jahja Setiaatmadja 'Serok' Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Whats New
Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Whats New
BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

Rilis
Usai Jalani 'Fit and Proper Test', Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Usai Jalani "Fit and Proper Test", Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Whats New
AISA Catat Lonjakan Laba Usaha 101,4 Persen pada Kuartal I-2024

AISA Catat Lonjakan Laba Usaha 101,4 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Kolaborasi dengan Shopee Dorong Anteraja Berkembang Pesat

Kolaborasi dengan Shopee Dorong Anteraja Berkembang Pesat

Whats New
Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27,5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27,5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com