Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Soal LFP, Bos Antam Tetap Optimis Kembangkan Nikel

Kompas.com - 24/01/2024, 13:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Nicolas D. Kanter optimis penggunaan nikel atau nickel manganese cobalt oxide (NMC) sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik tetap memiliki nilai di tengah tren penggunaan lithium ferro-phosphate (LFP).

Ia mengakui, saat ini sebagian besar baterai listrik menggunakan LFP ketimbang nikel. Namun, pengembangan ekosistem hilirisasi nikel diyakini akan meningkatkan permintaan nikel di industri baterai kendaraan listrik.

Antam sendiri pada akhir 2023 lalu telah menandatangani kerja sama dengan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL), anak usaha Hongkong CBL Limited (HKCBL) untuk proyek hilirisasi nikel di RI dengan nilai investasi Rp 7 triliun.

"(Kerja sama hilirisasi nikel) itu adalah satu yang kita harus syukuri dan kita harus kawal. Karena ekosistem EV (electric vehicle) yang ada di Indonesia itu adalah yang pertama di dunia," ujarnya saat ditemui di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Soroti LFP Vs Nikel dalam Debat Cawapres, Peneliti Indef Ungkap Regulasi RI Ternyata Tak Pro Nikel

Nico Kanter, sapaan akrabnya, mengatakan negara lain tak bisa membentuk ekosistem hilirisasi nikel karena tak memiliki sumber daya alam (SDA) yang besar seperti Indonesia.

Maka RI berpeluang besar untuk mengembangkan nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

"Kita punya sumber daya alamnya, kita bisa monetize, kita akan bangun nickel sulfat-nya, kita akan bangun precursor, kita akan bangun electric vehicle battery-nya, bahkan recycling-nya juga akan dibikin. Jadi, this is going to be the first in the world," papar dia.

Dengan potensi yang besar tersebut, kata Nico, Antam pun meyakini nikel masih menjanjikan untuk dikembangkan. Ia bilang, nikel tentu memiliki kelebihan tersendiri dari LFP yang membuat investasi penghiliran bijih nikel hingga menjadi baterai listrik masuk ke RI.

Baca juga: Gibran Sindir Cak Imin: Aneh, Timses Selalu Ngomong LFP, tapi Cawapresnya Enggak Paham

Dia menyebut, CBL sendiri merupakan produsen LFP dan NCM, sehingga pihaknya memang bermitra dengan perusahaan yang menguasai industri baterai kendaraan listrik.

"Saya bilang lebih pede (kembangkan nikel), karena nikel mempunyai kelebihan-kelebihan. Untuk jangka panjangnya daripada baterai, itu baterai lebih baik, katanya dari sisi safety-nya juga lebih baik. Jadi saya pikir semua masing-masing punya kelebihan," jelasnya.

"Jadi enggak mungkin juga, dia (CBL) investasi di Indonesia kalau dia lihat LFP adalah terbaik," imbuh Nico.

Meski begitu, ia menekankan, bukan berarti Indonesia bisa menjadi terlena bahwa NCM akan menjadi menguasai pasar dunia. Sebab, ada banyak faktor lain yang perlu diperhatikan agar pengembangan ekosistem hilirisasi nikel bisa optimal.

Baca juga: Jawaban Cak Imin Ditanya Gibran Apakah Anti Nikel: Eksplorasi Harus Pertimbangkan Sisi Sosial

Dia menuturkan, perlu dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, untuk membuat harga komoditi NCM menjadi lebih terjangkau, infrastruktur yang memadai, hingga aturan yang mendukung pengembangan hilirisasi nikel.

"Pada saat yang bersamaan kita juga enggak boleh terlena bahwa nickel base ini akan menguasai dunia? Enggak, kalau harganya juga mahal, bangunnya juga lama, dan aturan-aturannya juga susah. Pemerintah harus memberikan insentif-insentif kepada joint venture ini (pelaku di industri baterai kendaraan listrik)," kata Nico.

Sebelumnya, pembahasan mengenai LFP menjadi ramai usai disinggung oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres keempat pada Minggu (21/1/2024).

Pembahasan LFP dilontarkan Gibran saat memberikan pertanyaan kepada Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar.

Gibran menuding Timnas Amin, yakni Co-Captain Amin, Thomas Lembong melakukan kebohongan kepada publik karena menyebut mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, tak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku baterai listrik, melainkan LFP.

"Bicara LFP, dan bilang Tesla enggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai Nikel, Pak," kata Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Whats New
Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BrandzView
Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Whats New
[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Whats New
BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja 'Resign' atau Kena PHK

BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja "Resign" atau Kena PHK

Whats New
Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Spend Smart
Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Work Smart
Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Work Smart
Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Whats New
Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Whats New
Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Whats New
Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Cara Bayar PBB Melalui ATM BCA

Work Smart
Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Cara Bayar PBB Melalui BCA Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com