Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Resesi, Indonesia Cari Negara Tujuan Ekspor Baru

Kompas.com - 16/02/2024, 16:53 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi fenomena resesi ekonomi yang dialami oleh Jepang.

Airlangga mengatakan, resesi ekonomi yang dialami Negeri Sakura selaras dengan proyeksi perlambatan ekonomi yang telah disampaikan oleh berbagai lembaga keuangan dunia.

"Kita sudah melihat global outlook di tahun ini dari prediksi berbagai lembaga, termasuk World Bank kan turun," ujarnya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Baca juga: Jepang Masuk Resesi, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Merespons pelemahan ekonomi Jepang, Airlangga menyebutkan, Indonesia perlu mencari negara tujuan ekspor baru guna mengantisipasi penurunan aktivitas dagang dengan Jepang.

Sebagai informasi, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang menjadi negara terbesar keempat tujuan ekspor RI.

"Kita melihat bahwa ke depan kita harus buka pasar baru," kata Airlangga.

Baca juga: Ekonomi Jepang Masuk Jurang Resesi

Oleh karenanya, Airlangga bilang, pemerintah tengah berupaya menjajaki kerja sama bersifat keanggotaan multilateral, seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Kita bahkan sedang mengkaji membuka market dengan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), kita melihat Kanada dan Amerika Latin juga bisa terbuka," tuturnya.

Pada saat bersamaan, pemerintah akan menjaga motor utama perekonomian nasional, yakni konsumsi rumah tangga, untuk meminimalisir dampak dari potensi perlambatan aktivitas dagang.

Baca juga: Susul Jepang, Inggris Masuk ke Jurang Resesi

"Konsumsi masih akan terus dijaga karena itu yang negara lain tidak punya. Kalau negara lain enggak punya, kita punya, kita harus perkuat itu," ucap Airlangga.

Sebagai informasi, Jepang resmi mengalami resesi ekonomi secara teknis, ditandai dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi secara dua kuartal berturut-turut.

Dilansir dari CNBC, produk dometik bruto (PDB) Jepang turun 0,4 persen secara tahunan pada kuartal IV-2023.

Pada kuartal sebleumnya, PDB Negeri Sakura juga terkontraksi, yakni sebesar 2,9 persen, sehingga secara teknis perekonomian negara tersebut mengalami resesi.

Baca juga: Jepang Resesi, Jerman Jadi Ekonomi Terbesar Ketiga di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 69

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 69

Whats New
Daftar Kebijakan yang Berlaku Mulai 1 Juni 2024

Daftar Kebijakan yang Berlaku Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina Seluruh Indonesia Berlaku Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 1 Juni 2024: Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru di Seluruh Indonesia Per 1 Juni 2024

Whats New
Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Wujudkan “Changes for the Better”, Global Awareness Campaign “Automating the World” Dorong Perubahan Positif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

BrandzView
Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Induksi Elektromagnetik Disebut Jadi Penyebab Besi Proyek Jatuh, MRT Jakart: Masih Terlalu Dini

Whats New
[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

[POPULER MONEY] Antam Bantah Beredar Emas Palsu | Tarik Tunai Lewat EDC BCA Dikenai Biaya Rp 4.000

Whats New
BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja 'Resign' atau Kena PHK

BP Tapera Sebut Iuran Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja "Resign" atau Kena PHK

Whats New
Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Watsons Gelar Pesta Diskon Skincare dan Kosmetik di Sun Plaza Medan

Spend Smart
Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Cara Cek Mutasi Rekening di BCA Mobile

Work Smart
Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Cara Daftar sebagai Merchant QRIS

Work Smart
Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Portofolio Investasi Tapera Didominasi Penempatan ke Obligasi Negara

Whats New
Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Asosiasi Tegaskan Komitmen Lindungi Anak-anak dari Produk Tembakau Alternatif

Whats New
Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Mitratel Bagi-bagi Dividen Rp 1,4 Triliun, Ada Dividen Spesial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com