Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Rumus Pendapatan Nasional, Cara Menghitung dan Contohnya

Kompas.com - 07/03/2024, 11:38 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa rumus perdapatan nasional. Namun yang biasa digunakan ada tiga meliputi metode pendapatan, metode pengeluaran, dan metode produksi.

Untuk diketahui saja, pendapatan nasional mengacu pada jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh semua faktor produksi (tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam) dalam suatu negara selama periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.

Konsep pendapatan nasional ini merupakan indikator penting dalam mengukur kesehatan ekonomi suatu negara dan digunakan untuk menganalisis tingkat aktivitas ekonomi, distribusi pendapatan, dan pertumbuhan ekonomi.

Pendapatan nasional memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, sementara tingkat yang rendah dapat menunjukkan stagnasi atau resesi ekonomi.

Baca juga: Pengertian Pendapatan Nasional, Rumus, Manfaat, dan Komponen

Melalui pendapatan nasional pula, memungkinkan perbandingan kesejahteraan antara negara-negara. Negara dengan pendapatan nasional yang tinggi cenderung memiliki standar hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang memiliki pendapatan nasional yang rendah.

Rumus pendapatan nasional

Secara umum, rumus konsep pendapatan nasional adalah metode pengeluaran, metode produksi, dan metode pendapatan. Berikut penjelasannya.

1. Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran yakni pendapatan nasional dihitung sebagai jumlah total pengeluaran pada barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama periode waktu tertentu.

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

  • Y = Pendapatan nasional
  • C = Konsumsi rumah tangga
  • I = Investasi perusahaan
  • G = Pengeluaran pemerintah
  • X = Nilai ekspor barang dan jasa
  • M = Nilai impor barang dan jasa

Contoh soal:

Negara Angin pada tahun 2025 diketahui mencatatkan konsumsi masyarakatnya sebesar Rp 50 triliun, investasi Rp 20 triliun, dan pengeluaran pemerintah Rp 30 triliun. Selain itu, negara Angin juga mencatatkan nilai ekspor sebesar Rp 30 triliun dan impor Rp 20 triliun. Maka berapa total pendapatan nasionalnya apabila menggunakan pendekatan pengeluaran?

Jawaban:

Y = C + I + G + (X-M)

  • Y = 50 + 20 + 30 + (30-20)
  • Y = 110

Maka pendapatan nasional negara Angin adalah Rp 110 triliun.

Baca juga: 6 Komponen Pendapatan Nasional: Pengertian dan Rumusnya

2. Metode pendapatan

Rumus konsep pendapatan nasional dengan metode pendapatan, pendapatan nasional dihitung sebagai jumlah total pendapatan yang diterima oleh semua faktor produksi dalam suatu negara selama periode waktu tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Hormati Proses Hukum oleh KPK, PGN Sebut Penanganan Kasus Korupsi Tak Ganggu Layanan Operasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com