Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

Terlalu Fokus Beras, Harga Komoditas Lain Mengganas

Kompas.com - 12/03/2024, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJUMLAH harga komoditas melambung tinggi, tak hanya beras karena komoditas lainnya bertahan pada kisaran harga yang cukup meresahkan.

Catatan peristiwa awal tahun ini, memiliki dampak yang bisa diperhitungkan, tetapi sulit ditanggulangi.

Ada dua situasi musiman terjadi secara bersamaan, yaitu El Nino hingga anomali cuaca saat curah hujan yang tinggi ditambah peningkatan permintaan karena suasana Ramadhan. Faktor musiman ini memperparah peningkatan harga komoditas selain beras.

Kenaikan harga selain beras

Selain beras, ada sepuluh komoditas yang harganya naik menjelang Ramadhan. Menurut Sistem Informasi Pemantauan harga bahan pokok dan stok di pasar pantauan (SP2KP), cabai, telur ayam ras, dan daging ayam ras mengalami kenaikan.

Hal ini sejalan dengan catatan BPS pada inflasi Februari 2024, cabai merah dan daging ayam ras memiliki andil pada lima komoditas tertinggi, baik secara bulanan maupun tahunan.

Sementara telur ayam ras memiliki andil tertinggi setelah cabai merah secara bulanan.

Sebagai gambaran, BPS mencatat pada Februari 2024 dari bulan ke bulan, cabai merah mengalami inflasi pada Februari 2024 sebesar 17,78 persen menyumbang andil sebesar 0,09 persen.

Kenaikan harga cabai merah di tingkat eceran sejalan dengan kenaikan harga di produsen pedesaan dan grosir. Produsen perdesaan naik sebesar 4,56 persen, tingkat grosir naik sebesar 16,01 persen, hingga eceran sebesar 17,78 persen.

Menurut data SP2KP Kementerian Perdagangan, harga cabai merah sebesar Rp 55.359, lebih tinggi dari kondisi Januari sebesar Rp 53.445.

Cabai merah mengalami kenaikan harga di 230 kabupaten/kota dan penurunan di 110 kabupaten/kota.

Pada Februari, disparitas harga cabai merah cukup besar. Harga cabai merah di 41 persen kabupaten/kota memiliki harga lebih tinggi dari harga rata-rata nasional, namun 45 persen wilayah memiliki harga di bawah rata-rata nasional. Sisanya kurang lebih sama dengan rata-rata nasional.

Telur dan daging ayam ras turut memberikan andil terhadap inflasi umum masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,02 persen. Harga telur ayam ras naik 1,09 persen dibandingkan dengan Januari 2024.

Menurut data SP2KP Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras sebesar Rp 30.118, lebih tinggi dari kondisi Januari sebesar Rp 29.795.

Harga telur ayam mengalami kenaikan harga di 182 kabupaten/kota dan penurunan di 110 kabupaten/kota. Di M3 Februari 2024, ada sekitar 23 persen seluruh kabupaten/kota yang harga telur ayam ras lebih tinggi dari rata-rata nasional, sisanya sama atau lebih rendah dari rata-rata nasional.

Sementara daging ayam ras naik 5,59 persen dari Rp 37.600 menjadi Rp 39.700. Jika dilihat sebaran harganya, daging ayam ras tertinggi di Papua Barat sebesar Rp 55.000 dan terendah di Sulawesi Selatan sebesar Rp 30.000.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

3 Tahun Lagi Masuk Anggota OECD, RI Ditargetkan Jadi Negara Maju

Whats New
Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Pertamina: Masih Ada Orang Kaya yang Pakai Elpiji 3 Kg

Whats New
Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Pembayaran Utang Rafaksi Minyak Goreng Tinggal Menunggu BPDPKS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com