Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bulog Dioplos di Malang, Bos Bulog: Kalau Itu Beras Subsidi, Dilarang

Kompas.com - 18/03/2024, 18:52 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurti merespons ihwal ditemukannya dugaan pengoplosan beras Bulog di Polres Malang.

Dia menjelaskan, sistem pengoplosan beras adalah hal praktik yang sangat biasa di industri bisnis perberasan. Namun yang sangat dilarang adalah jika proses pengoplosan atau pencampuran beras yang dilakukan menggunakan beras subsidi dari pemerintah yakni merk SPHP.

“Kalau yang menjadi masalah paling besar yah kalau ada oplosan begitu, itu sebenarnya adalah kalau dia menggunakan beras yang bersubsidi yah dilarang. Karena dengan demikian maka terjadi pelanggaran penggunaan subsidi, itu kuncinya. Tetapi kalau beras oplosan, beras dioplos, itu sebenarnya adalah praktek yang sangat biasa di dalam dunia perberasan,” ujar Bayu dalam acara Bicara BUMN di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Penyebab Beras Langka, Mendag: Gara-gara Lambat Panen dan Pedagang Malas Jual Beras Bulog

Lebih lanjut Bayu menyatakan yang dilarang oleh undang-undang adalah jika bisnis perberasan yang dilakukan oleh pengusaha dengan cara menipu. Menipu yang dimaksudkan Bayu adalah jika beras yang dijual dengan merk Cianjur Kepala Murni padahal ternyata didalamnya dioplos menggunakan jenis beras yang lain.

“Nah itu kena undang-undang label kena undang-undang penipuan karena dia menipu jenis beras tapi kalau misalnya tidak memberikan informasi itu maka ya sebenarnya prakteknya adalah suatu hal yang sangat biasa terjadi di bisnis perberasan,” jelas Bayu.

Bayu juga mengaku sebenarnya dirinya belum mendapatkan informasi ihwal kasus itu. Namun dia akan melakukan komunikasi dengan jajaran Bulog setempat untuk mencari tahu kejelasan kasus itu.

“Nanti saya coba tanyakan dulu ke (jajaran Bulog) di Malang, apakah memang kasus itu ada dan bagaimana,” pungkasnya.

Baca juga: Viral Video Pria Rebahan di Tumpukan Beras, Bulog Akan Tindak Tegas

 


Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur melakukan penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan beras Bulog yang dikemas ulang dan kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga lebih tinggi atau setara harga beras premium di pasaran.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Sayah Hidayat saat dikonfirmasi dari Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif usai mengamankan sejumlah orang dari sebuah gudang beras di wilayah itu.

"Saat ini masih dilakukan penyelidikan intensif," kata Gandha, Minggu (17/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur 'Tabungmatic' Pertama di Indonesia

Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur "Tabungmatic" Pertama di Indonesia

Whats New
Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Bank Saqu Ajak Nasabah Menabung dari Kembalian Transaksi QRIS

Whats New
MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023

Whats New
Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Tarif Promo Berakhir, Ini Tarif Baru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik

Whats New
Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut Karena Kurang Sosialisasi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Apakah Program Tapera Menguntungkan bagi Bisnis Properti?

Whats New
Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Emiten Keamanan Siber ITSEC Asia Cetak Pendapatan Rp 208,76 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pagi Ini

Whats New
Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Wall Street Jatuh, Terseret Saham Salesforce yang Anjlok 19,7 Persen

Whats New
Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Tak Perlu Tapera, Pekerja Bisa Dapat Pembiayaan Rumah dari BPJS Ketenagakerjaan

Whats New
Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Saat Wakil Presiden Meresmikan Gedung Landmark BSI Aceh

Whats New
Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Perusahaan Gas Negara Bakal Tebar Dividen Rp 3,61 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com