Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amidi
Dosen

Dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang

Efektifkan Subsidi BBM, Pertahankan Pertalite

Kompas.com - 27/04/2024, 09:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Termasuk penyimpangan penerima kompenasi BBM mengindikasikan diri pemakan hak orang lain.

Mengapa mereka melakukan hal tersebut? Jawabnya terletak pada sikap mental. Sikap mental demikian harus dikikis agar subsidi tepat sasaran dan besaran subsidi dapat ditekan.

Idealnya subsidi BBM diberikan kepada pemakai. Namun praktiknya tidak mudah, harus ada kemauan dan komitmen yang kuat.

Mengapa BBM subsidi masih perlu dipertahankan?

Sebagian besar anak negeri ini masih membutuhkannya. Bila disimak, tidak semua pemilik kendaraan CC kecil membelinya secara kontan. Mayoritas membeli secara kredit.

Data Gaikindo, sekitar 80 persen pembelian mobil penumpang/pribadi dilakukan secara kredit.

Belum lagi, bila ditelusuri, tidak sedikit pemilik kendaraan CC kecil yang menunggak pembayaran pajak kendaraan. Ini mengindikasikan bahwa pemilik kendaraan kelompok ini memang benar-benar mengharapkan subsidi BBM.

Memang BBM yang memiliki kandungan oktan atau Research Octane Number (RON) tinggi mampu menurunkan emisi atau mengurangi polusi.

Keinginan kita untuk menghapus BBM oktan rendah diganti dengan oktan tinggi memang baik. Namun masalah kemampuan ekonomi para pemilik kendaraan CC kecil masih belum memungkinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com