Tantangan bisnis
Usaha bubur ayam mungkin adalah salah satu usaha yang paling lazim ditemui di Tanah Air. Sehingga, merupakan sebuah kewajaran jika terdapat persaingan antara satu dengan yang lainnya.
Namun, itu bukan persoalan yang besar karena dengan semangat usaha dan daya kreativitas yang tinggi itu semua dapat teratasi. Selain itu, bisnis makanan terutama bubur identik dengan masalah kebersihan.
Masalah akan lebih besar jika Anda harus berjualan berkeliling karena dengan demikian risiko bubur ayam menjadi tercemar dengan debu dan bibit penyakit di jalanan akan semakin besar.
Oleh sebab itu, usahakan bubur ayam yang Anda jual memiliki kesan bersih. Apalagi, jualan ini termasuk memiliki risiko yang besar jika bubur ayam yang dimasak tidak habis di hari yang sama.
Meskipun bisa dipanaskan untuk mencegah menjadi basi, cita rasanya tetap berbeda. Dan, jika dijual bisa jadi malah berubah menjadi boomerang yang akan mematikan citra sendiri
Simulasi biaya produksi dan omzet
Jika diasumsikan modal investasi awal yang terdiri dari biaya gerobak, perlengkapan memasak hingga meja dan kursi Rp 3 juta, kemudian biaya operasional yang mencakup bahan-bahan produksi sebesar Rp 280.000 per hari, dan pendapatan dalam seharinya mencapai Rp 370.000, maka total keuntungan dalam seharinya bisa mencapai Rp 90.000.
Dengan demikian, dalam waktu penjualan sebulan atau 26 hari, kentungan yang didapatkan bisa mencapai Rp 2,3 juta.
Baca juga: Tips Branding untuk UMKM agar Omzet Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.