JAKARTA, KOMPAS.com - Cara membedakan emas asli atau palsu bisa dilakukan dengan berbagai metode. Informasi ini penting untuk diketahui oleh masyarakat yang ingin membeli atau investasi emas.
Seperti diketahui, emas merupakan salah satu logam mulia yang paling digemari masyarakat untuk investasi.
Investasi emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak mau mengambil risiko.
Baca juga: Danone Bantu Bangun Fasilitas Publik Terdampak Gempa di Bawean
Nah, bagi Anda yang berencana membeli emas atau investasi emas, sebaiknya mengecek keasliannya terlebih dahulu.
Dilansir dari laman Sahabat Pegadaian, berikut adalah beberapa cara membedakan emas asli dan palsu:
Perbedaan emas asli dan palsu bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya. Biasanya, perhiasan emas memiliki kode huruf yang menandakan asalnya beserta tanda khusus penanda kadar emas.
Ciri-ciri emas asli dalam bentuk perhiasan tersebut bisa dilihat dalam ukiran angka 1 hingga 999 atau dalam bentuk karat, seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K.
Baca juga: IHSG Diproyeksikan Sentuh 7.800 pada Akhir Tahun
Selain melihat ciri fisiknya, cara membedakan emas asli dan palsu bisa dilakukan dengan mengujinya dengan magnet.
Emas asli tidak memiliki sifat magnetis sehingga tidak akan tertarik oleh magnet ketika didekatkan.
Namun, campuran logam lain di dalam emas, seperti besi, nikel, dan lainnya akan membuatnya mudah tertarik oleh magnet.
Cara membedakan emas asli dan palsu secara manual ini tidak semata-mata bisa menjadi jaminan keaslian emas.
Pada umumnya, perhiasan emas memiliki campuran logam mulia di samping emas yang membuatnya lebih tahan terhadap benturan.
Perhiasan emas yang memiliki kadar emas tinggi pun akan terkena efek magnet. Maka dari itu, cara membedakan emas asli dan palsu ini lebih akurat jika dilakukan pada emas batangan kadar 24 karat.
Baca juga: Libur Panjang Waisak, 128.000 Tiket Kereta Api Keberangkatan Jakarta Habis Terjual
Cara membedakan emas asli dan palsu lainnya yaitu bisa menggunakan keramik polos.
Cukup goreskan emas ke permukaan keramik secara perlahan. Apabila muncul goresan hitam, maka besar kemungkinan terdapat kandungan logam lain di dalam emas.
Di sisi lain, emas asli tidak akan meninggalkan goresan. Warnanya pun tetap kuning mengilat dan tidak terlihat pudar akibat kikisan dari goresan dengan keramik.
Berikutnya, cara membedakan emas asli dan palsu adalah dengan meneteskan asam nitrat pada emas dan memperhatikan reaksi setelahnya.
Emas asli tidak akan bereaksi terhadap tetesan asam nitrat. Namun, emas palsu akan memunculkan reaksi warna sebagai berikut:
Kuning keemasan: Logam kuningan berlapis emas.
Hijau: Logam besi berlapis emas.
Putih susu: Logam perak berlapis emas.
Perlu dicatat, bahwa tes ini cukup berisiko jika dilakukan sendiri karena asam nitrat cukup berbahaya bagi kesehatan pernapasan.
Baca juga: TNI dan Asabri Kerja Sama Pemutakhiran Data Peserta
Anda yang baru membeli emas juga bisa mengecek keaslian emas dengan menggigitnya. Jika terdapat bekas gigitan, maka bisa dipastikan bahwa emas itu asli. Sebaliknya, emas palsu tidak akan menunjukkan bekas gigitan.
Apabila ingin mencari tahu perbedaan emas asli dan palsu, cobalah untuk mencium aromanya. Metode ini didasarkan pada sifat emas yang tidak berkarat meskipun direndam dalam air.
Emas palsu yang sudah bercampur dengan logam kuningan atau tembaga cenderung mengeluarkan bau amis atau karatan setelah terkena keringat, air, ataupun direndam.
Cara membedakan emas asli dan palsu yang cukup efektif adalah mengetes konduktivitas atau kemampuannya menghantarkan panas.
Sebagai konduktor, emas menempati posisi yang cukup tinggi di antara logam lainnya meskipun masih berada di bawah tembaga dan perak.
Namun, emas masih dapat menghantarkan panas lebih baik dari kuningan. Maka dari itu, emas sering kali digunakan untuk membuat chip pada laptop atau komputer hingga pelindung helm astronot.
Baca juga: Banyak Konsumen Kental Manis di RI Kini Beralih ke Susu UHT
Salah satu cara membedakan emas asli dan palsu yang bisa dilakukan sendiri adalah mengetes suara deringnya.
Emas batangan asli memiliki bentuk padat sehingga suaranya tetap nyaring apabila dijatuhkan pada permukaan keras atau keramik.
Suara dering emas asli lebih panjang dan nyari. Apabila dijatuhkan pada logam, emas asli terdengar lebih nyaring.
Berbeda dengan emas asli yang mengeluarkan suara dering nyaring, dering emas palsu ketika dijatuhkan cenderung lebih pendek.
Cara membedakan emas asli dan palsu ini lebih rumit daripada metode-metode sebelumnya. Pengujian densitas dilakukan dengan menggunakan air dan gelas sebagai media.
Emas akan dimasukkan ke dalam gelas berisi air untuk dilihat volume pergeserannya. Adapun kepadatan atau densitas emas bisa diukur dengan rumus berikut:
Densitas = Massa Emas / Pergeseran Volume
Misalnya, emas dengan massa 38 gram dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan mengalami pergeseran volume sebesar 2 ml.
Baca juga: Garuda Indonesia Disebut Gagal Layani Haji, Ini Respons Kemenhub
Menggunakan rumus di atas, hitungannya bisa dijabarkan sebagai berikut:
Densitas = Massa Emas / Pergeseran Volume
= 38 g / 2 ml
= 19 g/ml
Perlu diketahui bahwa kepadatan emas murni dengan kadar 24 karat adalah sekitar 19,3 g/ml. Maka bisa disimpulkan bahwa pergeseran volume di atas mendekati massa jenis emas asli.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kadar kemurnian emas berdasarkan densitas berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contoh pengukurannya:
14K emas kuning: 12,9 g/ml – 14,6 g/ml.
18K emas kuning: 15,2 g/ml – 15,9 g/ml.
18K emas putih: 14,7 g/ml – 16,9 g/ml.
22K emas kuning: 17,7 g/ml – 17,8 g/ml.
Terakhir, jika Anda khawatir dengan cara membedakan emas asli dan palsu yang dijabarkan di atas, sebaiknya bawalah emas untuk diuji secara profesional.
Anda bisa mengecek keaslian emas dengan membawanya langsung ke outlet Pegadaian terdekat.
Informasikan petugas tentang kebutuhan pemeriksaan keaslian emas dan tunggu hingga hasilnya keluar.
Nah, itulah beberapa cara membedakan emas asli dan palsu yang bisa Anda coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.