Danone Bantu Bangun Fasilitas Publik Terdampak Gempa di Bawean

JAKARTA, KOMPAS.com - Danone Indonesia kembali mengalirkan bantuan donasi kemanusiaan melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah NU atau LAZIS NU.

Kali ini, Danone menyumbang sebesar Rp 300 juta untuk membangun kembali fasilitas publik yang hancur akibat bencana gempa yang terjadi di Pulau Bawean, Jawa Timur, pada 12 Mei 2024 lalu.

Ketua PBNU Choirul Sholeh Rasyid menyampaikan rasa syukur atas donasi tersebut dan menjelaskan bantuan akan dialokasikan untuk kegiatan hunian sementara bagi warga terdampak gempa di Bawean.

Baca juga: Petrokimia Gresik Kirim Relawan Bantu Pemulihan Usai Gempa di Bawean

SHUTTERSTOCK/ANDREY VP Ilustrasi gempa

Ia menjelaskan, LAZISNU berencana mendirikan 500 unit hunian sementara untuk membantu masyarakat yang masih membutuhkan tempat tinggal setelah terdampak bencana.

Saat ini, 70 unit telah dibangun, ucap Choirul, dan masih diperlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan tersisa.

"Alhamdulillah, hari ini PBNU yang disampaikan kepada LAZISNU menerima bantuan sejumlah 300 juta dan bantuan tersebut akan dialokasikan untuk bencana alam gempa di Bawean, Gresik Jawa Timur," ujar Choirul dalam siaran pers, Jumat (24/5/2024).

Choirul menjelaskan, LAZISNU sudah membuat perencanaan mereka mendirikan huntara 500 unit. LAZISNU sudah membangun 70 unit dan masih ada kekurangan 430 unit.

Baca juga: Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

"LAZISNU terus berusaha bersama donatur lainnya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami musibah gempa," ungkap Choirul.

Sementara itu, Head of Government and External Scientific Affairs Danone Indonesia Rahmat Hidayat menyatakan, pihaknya mendukung respons terhadap bencana di Bawean dan berkolaborasi dengan PBNU.

"Mekanismenya nanti akan kita selaraskan dengan strategi PBNU dalam melakukan respons terhadap bencana yang sedang terjadi khususnya di Bawean. Kita sepenuhnya akan berkolaborasi mendukung. Salah satu perwujudannya adalah membantu hunian sementara," katanya.