Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gempa hingga Picu Tsunami, Bagaimana Kondisi PLTN di Jepang?

Kompas.com - 02/01/2024, 17:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang dilanda gempa bumi dengan magnitudo 7,6, yang juga memicu terjadinya tsunami. Imbas terjadinya gempa Jepang, bagaimana kondisi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Negeri Sakura tersebut?

Dikutip dari Japan Times, Selasa (2/1/2024), PLTN di sepanjang pantai Laut Jepang terhindar dari kerusakan serius akibat gempa bumi yang melanda Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.

Namun, gempa yang memicu peringatan tsunami dari Hokkaido hingga Kyushu dan menyebabkan evakuasi di sembilan prefektur, sekali lagi dapat memicu kekhawatiran publik mengenai keselamatan tenaga nuklir di negara rawan gempa tersebut. 

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Beroperasi Komersial 2032

PLTN Kashiwazaki-Kariwa milik Tepco di Prefektur Niigata.AP IMAGES/THE YOMIURI SHIMBUN via DW INDONESIA PLTN Kashiwazaki-Kariwa milik Tepco di Prefektur Niigata.

Ini terjadi pada saat Perdana Menteri Fumio Kishida berencana untuk meningkatkan penggunaannya sebagai bagian dari kebijakan "transformasi hijau".

Di Prefektur Ishikawa, PLTN Shika di Hokuriku Electric Power mengalami gangguan sebagian sistem kelistrikannya setelah gempa, namun tidak ada laporan kelainan besar.

Reaktor Nomor 1 dan Nomor 2 di sana tidak beroperasi sebelum terjadinya gempa.

Otoritas Regulasi Nuklir Jepang (NRA) melaporkan bahwa pekerja PLTN Shika mendengar suara seperti ledakan, dan kemudian mencium sesuatu yang terbakar di dekat trafo yang menerima listrik untuk digunakan dalam reaktor Nomor2.

Baca juga: Indonesia Bakal Manfaatkan Energi Nuklir

Staf yang memeriksa area tersebut menemukan bahwa sistem pemadam kebakaran telah diaktifkan.

Tidak ada kebakaran yang terdeteksi tetapi pasokan listrik reaktor nuklir dinonaktifkan sebagian. Pejabat Hokuriku yakin tekanan di dalam trafo meningkat akibat getaran tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com