Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

Kompas.com - 16/06/2024, 22:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Cipta Perdana Lancar Tbk. (PART) perusahaan yang bergerak di industri manufaktur dengan fokus pada stamping dan assembling parts akan melantai di bursa saham Indonesia dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Cipta Perdana Lancar Tbk. Hamim mengatakan salah satu target initial public offering (IPO) tersebut yakni menghimpun dana mencapai Rp 71,4 miliar.

"Kami harap IPO perseroan dapat mendukung berbagai rencana kerja dan target yang telah dicanangkan sehingga dapat berkontribusi positif pada kinerja perseroan,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (16/6/2024).

 Baca juga: BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Rencananya Cipta Perdana Lancar akan melepas 680 juta lembar saham atau maksimal 25 persen dari modal yang ditempatkan. Harga saham penawaran awal (bookbuilding) Rp 100-105 per saham.

Selain itu, Cipta Perdana Lancar juga akan menerbitkan 680 juta waran seri I secara cuma-cuma bagi pemegang saham baru. 

Setiap satu pemegang saham baru ini akan mendapatkan hak untuk bisa membeli saham dengan harga pelaksanaan kisaran Rp 105-110 dengan total Rp 74,8 miliar.

Baca juga: Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

“Dana hasil dari IPO ini akan kami gunakan untuk mendorong ekspansi bisnis dengan Capital Expenditure (Capex) 54,39 persen yang terbagi menjadi dua," kata Direktur Cipta Perdana Lancar Tjoeng Rino Saputra.

Sebanyak 54.87 persennya akan digunakan untuk pembelian berbagai macam moulding untuk mencetak berbagai komponen otomotif yang diproduksi oleh Perseroan dengan total 92 items dice/moulding.

Sedangkan 45,13 persennya digunakan untuk pembelian mesin press kapasitas 160T, 200T, 315T, dan 400T untuk menunjang peningkatan produksi.

Baca juga: BUMN PT INTI Targetkan IPO pada 2025

"Selain itu sekitar 45,61 persen untuk Operantional Expenditure (Opex). Kami yakin dengan matangnya rencana Perseroan untuk meningkatkan skala bisnis, rencana IPO ini akan berjalan dengan sangat baik,” kata dia.

Adapun masa penawaran awal akan berlangsung pada 14-24 Juni 2024, kemudian masa penawaran umum pada 1-3 Juli 2024, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada tanggal 5 Juli 2024. MNC Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Baca juga: 13 Perusahaan IPO Sejak Awal 2024, Raup Dana Rp 3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com