Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Neraca Dagang Surplus, Pemerintah Harus Tetap Waspada

Kompas.com - 15/03/2019, 19:06 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah tetap perlu hati-hati meskipun neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus pada Februari 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca dagang Februari surplus 0,33 miliar dollar AS setelah 4 bulan berturut-turut mengalami defisit.

"Surplus itu positif tetapi pemerintah akan tetap terus waspada. Kenapa? Karena ini positifnya terdiri dari ekspor impornya negatif," ujarnya di Serang, Jumat (15/3/2019).

Baca juga: Defisit Selama 4 Bulan Berturut-turut, Neraca Perdagangan Akhirnya Surplus

"Dua-duanya negatif yaitu ekspornya negatif 11,3 persen, impornya turun lebih dalam lagi," sambung dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah akan melihat lebih dalam penurunan ekspor dan impor di Februari 2019, apakah merupakan faktor musiman atau karena dampak pelemahan ekonomi dunia.

"Biasanya bulan Februari dan Maret ini adalah faktor musiman penurunan ataukah ada sesuatu yang sifatnya lebih fundamental," kata dia.

Baca juga: Januari 2019, Neraca Perdagangan RI Defisit 1,16 Miliar Dollar AS

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan, surplusnya neraca perdagangan kali ini didorong oleh sektor migas yang mengalami surplus 0,79 miliar dollar AS dan sektor migas mengalami defisit 0,46 miliar dollar AS.

"Neraca dagang Februari 2019 kita surplus 0,33 miliar dollar AS," ujar Suhariyanto dalam konferensi di kantor BPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com