JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengalami tekanan likuiditas akibat gagal bayar polis saving plan.
Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mempersiapkan pembentukan holding asuransi BUMN. Lewat holding ini, pemerintah meyakini bisa membantu permodalan Jiwasraya.
"Salah satu (tujuan holding BUMN asuransi) iya, ingin membantu Jiwasraya melalui permodalan dari holding," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo Minggu (5/5/2019).
Menurut dia, membantu permodalan Jiwasraya sesuai dengan tujuan utama pembentukan holding yakni untuk menyehatkan industri asuransi di Indonesia.
Baca juga: Bayar Polis Jatuh Tempo, Ini Strategi Jiwasraya
Selain itu sebut Gatot, pembentukan holding ini bisa menekan beban biaya perusahaan dan membuat proses bisnis menjadi lebih efisien.
“Kami ingin memperbesar industri asuransi baik dari asuransi jiwa, asuransi umum maupun reasuransi,” ungkap Gatot.
Ada beberapa nama perusahaan yang dipastikan masuk dalam holding asuransi. Mereka adalah Asuransi Jiwasraya, Jasa Raharja, Askrindo, Jamkrindo, Jasindo, Reasuransi Nasional Indonesia, Reasuransi Indonesia Utama dan Asuransi Asei. Nantinya Jasa Raharja akan ditunjuk sebagai induk usaha membawahi perusahaan asuransi lain. (Ferrika Sari)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Simak jurus pemerintah untuk selamatkan Jiwasraya