Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Mudik ART dan Mau Sewa Tenaga Kerja Infal? Ini Biayanya

Kompas.com - 11/06/2019, 08:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang masih ditinggal mudik Asisten Rumah Tangga (ART) usai lebaran tentu membutuhkan jasa tenaga kerja pengganti atau infal. Lantas, berapa biaya yang Anda butuhkan untuk menyewa jasa infal?

Pengurus Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Tiara Kasih Bunda Irena Elandana mengatakan, besaran biaya tergantung berapa lama infal dibutuhkan. Yayasan ini mematok harga di kisaran Rp 175.000 untuk ART per hari dan Rp 200.000 untuk suster per hari.

Selain itu, pengguna juga harus membayar uang administrasi Rp 1 juta. Untuk garansi, LPK Tiara Kasih Bunda pun memberikannya satu kali selain orang pertama.

"Pembayaran administrasinya Rp 1 juta. Minimal pemesaran infal 10 hari. Tapi kalau kondisi tertentu ada juga yang ambil 7 hari. Itu tidak apa-apa," kata Irena saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/6/2019).

Baca: Jepang Dilanda Kekurangan Tenaga Kerja

Jadi, jika Anda memesan 10 hari, maka biaya yang Anda butuhkan sekitar Rp 175.000/Rp 200.000 dikali 10 hari dan ditambah Rp 1 juta untuk biaya administrasi. Jika menyewa jasa ART selama 10 hari, maka total biaya yang Anda butuhkan sekitar Rp 2,75 juta.

Persyaratan Administrasi

Selain keuangan, Anda pun harus melengkapi beberapa administasi. Anda diwajibkan untuk membawa KTP sehingga lembaga penyedia jasa akan memberikan data-data infal yang hendak Anda sewa. Tak lupa, lembaga pun akan dilatih oleh yayasan yang bersangkutan.

"Interview dulu di kantor antara pengguna jasa dan lembaga maupun pengguna jasa dan pemberi jasa. Kami tawarkan dulu infalnya, seperti berapa lama kerja, kerjanya mencakup apa saja, etika sopan santun, dan kejujuran paling penting," ungkap Irena.

Jika sudah mempersiapkannya, Anda cukup telfon atau datang langsung ke kantor penyedia jasa infal. Usai libur lebaran, sudah banyak penyedia jasa infal yang mulai beroperasi kembali.

"Bisa melalui telfon maupun datang ke tempatnya langsung. Namun datang langsung lebih disarankan untuk wawancara langsung dan penandatanganan MoU. Ada hak dan kewajiban yang dituangkan dalam MoU tersebut," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com