Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunkan Suku Bunga, BI Ingin Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 18/07/2019, 19:29 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan alasan diturunkannya suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.

Dia mengatakan, keputusan diturunkannya suku bunga seiring dengan tingkat inflasi yang terjaga rendah dalam beberapa waktu ke depan. Hingga akhir Juni 2019, tingkat inflasi tercatat sebesar 3,28 persen atau masih di bawah target tahunan yang sebesar 3,5 persen.

Selain itu, BI melihat perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali.

"Dua pertimbangan pokok dari keputusan ini adalah inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Sudah kita komunikasikan dalam beberapa bulan terakhir," ujarnya Perry ketika memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Perry mengatakan, membaiknya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping membuat saat ini adalah momentum yang tepat untuk menurunkan suku bunga acuan.

"Meski saat ini perundingan perdagangan masih berlanjut tapi ada kesepakatan dari AS dan China ke meja perundingan. Itu kemudian membuat ketidakpastian pasar keuangan global menjadi menurun," ucapnya.

Ditahannya suku bunga BI pekan lalu akibat BI masih ingin melihat stabilitas eksternal melalui Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) secara keseluruhan bukan hanya dari defisit transaksi berjalan (CAD) yang lebih rendah dari tahun lalu. Walau, BI juga telah memberikan sinyal bakal menurunkan suku bunga sejak RDG dua bulan yang lalu.

Baca juga: Rupiah Menguat Usai BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Adapun stabilitas eksternal dalam negeri ditunjukkan dengan aliran modal asing yang kembali masuk ke Indonesia sejak awal tahun.

BI mencatatkan aliran modal yang masuk melalui instrumen keuangan Indonesia mencapai 9,7 miliar atau sekitar Rp 180 triliun.

"Stabilitas eksternal terkendali artinya secara keseluruhan kondisi NPI terkendali itu yang jadi dasar kita putuskan the timing is right, now to cut suku bunga," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com