Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Bisa Lebih dari Satu Kali

Kompas.com - 17/07/2019, 15:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah bertahan dengan tingkat bunga sebesar 6 persen sejak November 2018, bunga acuan Bank Indonesia alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) diperkirakan bakal turun.

Sejumlah ekonom yang dihubungi Kontan.co.id meramal, keputusan tersebut akan diambil bank sentral dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 17 Juli-18 Juli 2019.

Kepala Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja memperkirakan, BI akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75 persen bulan ini. Penurunan ini sejalan dengan perkiraan penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) mulai tahun ini seiring dengan perlambatan ekonomi AS.

Enrico menyebut, kenaikan peringkat utang dari Standard and Poor's (S&P) sekaligus adanya kepastian kebijakan pasca pemenangan Pemilu memacu aliran modal asing kembali ke Indonesia sejak kuartal II-2019. Ini membuat tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga berkurang.

Baca juga: BI Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga, Ini Alasannya

Sejak awal Juli, nilai tukar rupiah terus terapresiasi. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada 1 Juli 2019 berada di level Rp 14.117 per dollar AS hingga menguat ke posisi Rp 13.949 per dollar AS pada 17 Juli 2019.

"Dengan sikap The Fed yang dovish, aliran masuk modal portofolio yang menguntungkan ke Indonesia, bersama dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkelola, kami yakin BI menurunkan suku bunganya untuk mendorong perekonomian yang melambat," kata Enrico, Rabu (17/7). 

Bahkan, penurunan BI7DRRR diperkirakan Enrico juga akan berlanjut di Agustus mendatang sebesar 25 bps.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memperkirakan, bank sentral bakal menurunkan bunga acuannya sebesar 25 bps. 

Hal ini, sejalan dengan perkiraan inflasi yang terkendali, penguatan nilai tukar rupiah sejalan dengan derasnya modal asing, dan pertumbuhan ekonomi yang relatif melemah. 

Baca juga: BI Tetap Tahan Suku Bunga di 6 Persen

Sementara itu, Head of Asia-ex Japan FX and rates strategy Morgan Stanley Hong Kong Min Dai mengatakan, bank sentral memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuannya menjadi 5 persen karena lebih rendahnya yield US treasury dan penurunan harga minyak dunia. 

Menurut Dai, BI kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada pekan ini dan melanjutkan penurunannya dengan besaran serupa pada Agustus, September, Oktober atau November nanti.

"Semakin banyak penurunan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan yang lebih besar dan mata uang akan terus menguat didukung oleh arus modal masuk yang positif, sehingga Anda akan melihat keuntungan dari obligasi," kata dia.

Baca juga: BI Buka Ruang Turunkan Suku Bunga Acuan

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana menyampaikan, pada RDG bulan ini BI juga diprediksi akan memotong suku bunga acuan sebesar 25 bps. Sejauh ini proyeksi Pefindo, BI akan menurunkan suku bunga acuan sebanyak satu kali hingga akhir tahun nanti.

"Tapi dua sampai tiga bulan ke depan proyeksi ini bisa berubah tergantung kondisi pasar," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7/2019) lalu. (Adinda Ade Mustami)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonom: Penurunan bunga acuan BI bisa lebih dari satu kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com