Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Kompas.com - 08/05/2024, 19:27 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi cadangan devisa (cadev) RI terus menyusut sejak awal tahun ini. Meskipun demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo tidak "ambil pusing" terhadap fenomena tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan data BI, posisi cadangan devisa pada pengujung tahun 2023 sebesar 146,4 miliar dollar AS. Sementara itu, pada pengujung April 2024, posisi cadangan devisa sebesar 136,2 miliar dollar AS. Dengan demikian, cadangan devisa telah berkurang sekitar 10,2 miliar dollar AS sejak awal tahun ini.

Meskipun menyusut, Perry bilang, posisi cadangan devisa RI masih terjaga. Hal ini terefleksikan dari posisi cadangan devisa yang masih setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka itu masih lebih tinggi dari standar kecukupan internasional, yakni sekitar 3 bulan.

Baca juga: Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

"Cadangan devisa (juga) lebih tinggi dari ukuran IMF (Dana Moneter Internasional). Enggak usah insecure. Kami pastikan stoknya jauh lebih cukup dari standar internasional," kata dia, dalam media briefing, di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Lebih lanjut Perry menjelaskan, posisi cadangan devisa yang terus menurun tidak terlepas dari tren aliran modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan RI yang sempat terjadi belakangan. Pasalnya, aliran modal asing merupakan salah satu pembentuk cadangan devisa.

"Oleh karena itu cadangan devisa akan naik ada inflow dan surplus neraca perdagangan. Dan tentu saja akan turun kalau ada outflow," tuturnya.

Selain itu, penurunan posisi cadangan devisa tidak terlepas dari langkah stabilisasi nilai tukar rupiah. Bank Indonesia mengandalkan devisa untuk melakukan operasi pasar.

Walaupun tengah berada dalam tren penurunan, ke depan, Perry meyakini, posisi cadangan devisa kembali meningkat. Hal ini seiring dengan aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar keuangan RI.

"Kami memperkirakan cadangan devisa akan kembali naik dengan langkah kebijakan kemarin dan terjadi inflow meskipun pada kuartal ini ada kenaikan demand (dollar AS) dari korporasi dari dividen itu sudah biasa," ucap Perry.

Baca juga: Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Devisa RI Kuat, Tak Perlu Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com