Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Kuantitas dan Kualitas Cadangan Devisa

Kompas.com - 18/08/2023, 14:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANK Indonesia melaporkan pada akhir Juli 2023 lalu untuk pertama kalinya cadangan devisa Indonesia naik menjadi 137,7 miliar dollar AS setelah tiga bulan berturut-turut mengalami penurunan.

Jumlah 137,7 miliar dollar AS tersebut lebih tinggi dibanding jumlah pada akhir Juni 2023 sebesar 137,5 miliar dollar AS.

Jumlah 137,7 miliar dollar AS tersebut setara dengan kebutuhan untuk membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Jumlah tersebut melebihi batas aman yang dipatok oleh IMF, yaitu minimal untuk 3 bulan impor.

Namun sebenarnya aman dan baik secara kuantitas dari cadangan devisa Indonesia tersebut belum tentu aman dan baik secara kualitas.

Maksudnya jumlah cadangan devisa yang besar dan mencukupi bisa saja sewaktu-waktu menguap atau lari ke luar negeri karena kualitas cadangan devisa tersebut buruk.

Kualitas cadangan devisa dapat dilihat antara lain pada neraca modal di neraca pembayaran internasional. Neraca modal terdiri dari investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi lainnya.

Investasi langsung adalah penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia maupun investor Indonesia yang menanamkan modalnya di luar neegeri.

Sedangkan investasi portofolio adalah pembelian surat-surat berharga, baik oleh pemilik uang asing terhadap surat-surat berharga yang dikeluarkan, baik oleh perusahaan maupun pemerintah Indonesia atau pembelian surat-surat berharga asing oleh penduduk Indonesia.

Sedangkan investasi lainnya merupakan transaksi modal untuk utang piutang, baik oleh swasta, perorangan, maupun pemerintah antara penduduk Indonesia dengan penduduk asing.

Kualitas cadangan devisa yang baik tentu antara lain berasal dari investasi asing langung atau PMA di Indonesia. Sebab devisa dari hasil PMA tentu akan bertahan lebih lama di Indonesia.

Sedangkan devisa netto yang berasal dari investasi portofolio tentu tidak baik secara kualitas karena mudah dilarikan ke luar begitu ada isu ataupun peristiwa yang dianggap menimbulkan rasa tidak aman bagi pemilik devisa yang ditempatkan di surat-surat berharga.

Sedangkan devisa yang berasal dari investasi lainnya, antara lain dari utang luar negeri yang diterima, baik oleh perusahaan swasta, penduduk perorangan, maupun pemerintah Indonesia juga baik.

Meski demikian, pada akhirnya akan menimbulkan kewajiban untuk membayar bunga dan cicilannya sehingga devisa yang sudah masuk ketika utang jatuh tempo harus dikeluarkan lagi.

Kesimpulannya, kualitas cadangan devisa yang paling baik memang seharusnya yang sebagian besar berasal dari penanaman modal asing langsung atau PMA.

Lalu bagaimana kualitas cadangan devisa Indonesia dilihat dari neraca modal?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com