Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Jangan Dianggap Uang Logam Kecil dan Tidak Berarti...

Kompas.com - 18/08/2023, 13:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengatakan ada masyarakat yang beranggapan uang logam merupakan uang kecil yang tidak berarti. Untuk itu, BI berniat untuk mengubah persepsi yang ada di masyarakat tersebut.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlinson Hakim mengatakan, bahkan beberapa orang menganggap uang logam bukan alat penukaran lagi karena jumlahnya yang kecil.

"Lihatlah mata uang, kertas dan logam itu sebagai mata uang. jangan lihat nilainya," kata dia dalam acara Festival Rupiah Bedaulat Indonesia (FERBI), Jumat 18/8/2023).

Baca juga: BI Sebut Uang Elektronik Turunkan Penggunaan Uang Logam dan Peredaran Uang Palsu

Ia menambahkan, BI mengeluarkan uang logam dalam rangka kebutuhan masyarakat untuk pecahan kecil.

Marlinson menerangkan, mungkin masyarakat di kota besar kurang merasakan manfaat dari pecahan logam karena jumlahnya dinilai kecil.

Namun begitu, uang logam masih sangat berarti untuk masyarakat yang tinggal di pinggiran dan kelas bawah.

Untuk itu, BI menggalakan agar masyarakat juga menggunakan uang logam sebagai alat transaksi, alih-alih hanya menyimpannya di dashboard kendaraan atau botol.

Baca juga: Ini Alasan BI Masih Pertahankan Uang Logam


Lebih lanjut, ia bilang, masyarakat juga berhak menolak ketika ada toko yang memberikan uang kembalian dengan permen.

"Itu berhak ditolak. Kalau mereka mengembalikan dengan permen, saya boleh juga dong bayar dengan permen," imbuh dia.

Untuk itu, BI juga membuka layanan bagi masyarakat untuk menukarkan uang logam menjadi yang kertas. Hal tersebut agar uang logam dapat beredar di masyarakat dan melangkapi kebutuhan pecahan kecil di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com