Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Kompas.com - 28/04/2024, 23:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen memajukan konektivitas di wilayah timur Indonesia melalui pengembangan transportasi laut agar kesejahteraan masyarakat kepulauan meningkat.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, beberapa infrastruktur sudah rencakanan ataupun sedang dibangun.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus memperjuangkan peningkatan konektivitas di wilayah timur Indonesia melalui transportasi laut. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka menghadapi sejumlah tantangan infrastruktur yang harus diatasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Peranan Transportasi Laut dalam Perdagangan

Namun terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi di antaranya keterbatasan fasilitas di beberapa Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan di antaranya Wilker Pelabuhan Lirang, Wilker Pelabuhan Luang, dan Wilker Pelabuhan Mahaleta.

Dia merincikan, Wilker Pelabuhan Lirang menghadapi kendala pada alur masuk yang sempit dan arus yang tidak menentu.

"Pendangkalan alur masuk menjadi masalah serius, sehingga membatasi kapal dengan draft di atas 2 meter untuk berlabuh," kata dia.

Padahal telah dilakukan pengerukan pada 2017 tapi pendangkalan kembali terjadi sehingga menyebabkan kapal harus berlabuh dan melakukan aktivitas turun-naik penumpang serta bongkar-muat barang dengan jarak yang cukup jauh dari Dermaga Lirang.

Baca juga: Pelabuhan Lembar Jadi Favorit Jasa Transportasi Laut

 


Sementara masalah pada Wilker Pelabuhan Luang yang menjadi tempat singgah kapal perintis, kegiatan turun-naik penumpang dan bongkar muat barang dilakukan dengan jarak yang jauh mencapai sekitar 10 kilometer dari tepi Pulau Luang.

Beberapa kapal yang menyinggahi pelabuhan tersebut adalah kapal perintis seperti KM Sabuk Nusantara 71, KM Sabuk Nusantara 87, KM Sabuk Nusantara 28, dan KM Lintas Bahari Indonesia.

"Namun saat ini pra studi kelayakan telah dilakukan pada tahun anggaran 2022 untuk memperbaiki kondisi ini," kata dia.

Baca juga: Perkuat Konektivitas Transportasi Laut, Kemenhub Siapkan Rp 119 Triliun

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com