Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Sentuh Level Terendah dalam 4 Tahun

Kompas.com - 02/08/2019, 10:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia merosot lebih dari 7 persen pada Kamis (1/8/2019) waktu setempat. Adapun acuan harga minyak AS mencapai level terendah dalam kurun lebih dari 4 tahun.

Dilansir dari Reuters, Jumat (2/8/2019), ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bakal menerapkan tarif impor tambahan terhadap produk-produk dari China. Tarif tambahan ini berlaku efektif pada 1 September 2019.

Sementara itu, penurunan acuan harga minyak Brent adalah yang terendah dalam lebih dari tiga tahun.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Merosot ke Titik Terendah Tahun Ini

Pengumuman Trump terkait tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap produk-produk China senilai 300 miliar dollar AS merusak harapan bahwa dua ekonomi terbesar dunia itu telah mencapai titik balik dalam konflik selama setahun yang telah melemahkan pertumbuhan di seluruh dunia.

Acuan harga minyak Brent LCOc1 anjlok 4,55 dollar AS atau 6,99 persen ke level 60,5 dollar AS per barrel. Sebelumnya, acuan harga minyak Brent sempat menyentuh 60,02 dollar AS, level terendah sejak 13 Juni 2019.

Adapun penurunan acuan harga minyak Brent tersebut adalah penurunan harian terbesar sejak Februari 2016.

Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 mengakhiri sesi dengan melemah 4,63 dollar AS atau 7,9 persen pada level 53,95 dollar AS setelah merosot ke level 53,59 dollar AS. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Februari 2015.

Baca juga: Impor Minyak Turun, Pemerintah Hemat Rp 20 Triliun

"Perang dagang AS-China telah menghancurkan outlook permintaan energi dan ini hanya akan menambah kekhawatiran tersebut. Perang dagang jelas masih jauh dari kata berakhir," kata John Kilduff, partner di Again Capital Management.

Harga minyak telah merespon, melanjutkan reaksi terhadap keputusan bank sentral AS Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan pada Rabu (31/7/2019) lalu.

Setelah The Fed menurunkan suku bunga, sentimen pasar berbalik negatif setelah Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan langkah penurunan suku bunga tersebut kemungkinan tidak diikuti rangkaian penurunan suku bunga lanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com