Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasannya Pasien Asal Indonesia Banyak Berobat ke Penang

Kompas.com - 19/08/2019, 16:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder dan Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Indonesia Luthfi Mardiansyah menuturkan, pasien Indonesia khususnya di Medan, banyak yang memilih Penang sebagai tujuan berobatnya.

"Tingkat pelayanan di rumah sakit Indonesia relatif lebih rendah dibanding negara lain. Banyak pasien kita yang lokasinya di Medan, mereka memilih nyebrang ke Penang Malaysia. RS di Medan juga merekomendasikan pasiennya ke Penang," kata Luthfi Mardiansyah di Jakarta, Senin (19/8/2019).

Peristiwa ini terjadi karena pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Pelayanan kesehatan di Indonesia cenderung rendah terutama bila dibandingkan dengan negara Malaysia dan Singapura.

Baca : Berkah Perang Dagang, Investasi di Penang Melonjak 1.360 Persen

"Bukan karena promosinya lebih bagus, tapi sebetulnya memang pelayanannya yang kurang," ucap Luthfi.

Meski pemerintah telah mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan, hal itu masih dinilai belum cukup bila pelayanan dan prosesnya masih banyak menyulitkan masyarakat.

"Prosesnya itu sendiri masih belum membantu. Sampai hari ini masih kita lihat antrian panjang di beberapa rumah sakit. Mereka, pasien yang menderita penyakit berat, harus menunggu 1 bulan di rumah, hal-hal tersebut yang mesti kita sikapi dengan baik," ucap Luthfi.

Untuk itu, pihaknya menyarankan pemerintah agar mengembangkan infrastruktur kesehatan disamping infrastruktur penghubung. Pun mengembangkan ekosistem kesehatan digital yang terintegrasi sekaligus regulasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com