Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Sidang Pleno, Ini 5 Bahasan ISEI untuk Pemerintah

Kompas.com - 29/08/2019, 11:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah terpilih. Adapun pemikiran itu dituangkan dalam sidang pleno ISEI XX dan Seminar Nasional.

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI periode 2018-2021 Perry Warjiyo mengatakan, sumbangsih pemikiran ISEI akan mengusung beberapa strategi kebijakan.

"Strategi kebijakan itu baik dari sisi permintaan, penawaran, reformasi struktural, dan pengembangan potensi ekonomi digital. Untuk itu, sidang pleno disesuaikan dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh perekonomian nasional baik jangka pendek maupun menengah-panjang," kata Perry Warjiyo dalam siaran pers, Kamis (29/8/2019).

Adapun sumbangsih itu merupakan satu dari lima hal strategis (milestones). Secara lengkap, Perry memaparkan milestones yang telah dicapai oleh ISEI dalam satu tahun terakhir kepengurusannya, antara lain:

1. Bidang Organisasi dan Kelembagaan ISEI telah menyelesaikan amandemen AD/ART ISEI yang lebih terstruktur, terpadu, dan menatap ke depan, yang mengakomodir perkembangan lingkungan strategis dan tantangan, serta penguatan peran ISEI di Pusat maupun Daerah.

2. Bidang Kajian dan Perumusan Kebijakan menyusun white paper sebagai sumbangsih pemikiran ISEI bagi Pemerintah terpilih untuk mendukung strategi kebijakan ekonomi nasional ke depan.

3. Bidang Pengembangan Akademi, Riset dan Profesi telah menerbitkan kembali JEI (Jurnal Ekonomi ISEI) yang akan memuat riset serta kajian akademis ekonomi sebagai sumbangsih pemikiran anggota ISEI dalam pembangunan ekonomi.

Selain itu, bersama Menristekdikti, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan AFEBI, ISEI meluncurkan LAMEMBA (Lembaga Akreditasi Mandiri untuk Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi).

4. Bidang Kerjasama Internasional telah memperluas kerjasama dengan lembaga internasional seperti IMF, World Bank dan OECD.

5. Bidang Kesekretariatan mengembangkan website ISEI yang lebih representatif, interaktif, dan proaktif, untuk memuat berbagai kegiatan dan publikasi ISEI.

Selain itu, pengembangan media sosial ISEI juga akan dilakukan untuk sarana edukasi publik terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com