Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani Saat Pertama Luncurkan BLT: Ada yang Uangnya Dipakai DP Motor

Kompas.com - 11/12/2019, 17:08 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita ketika pertama kali dirinya merancang hingga merealisasikan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BLT yang merupakan sistem jaring pengaman sosial dirancang dengan sangat cepat lantaran kala itu ada ancaman krisis pada era 2005 hingga 2006 akibat harga minyak mentah yang melonjak tajam. Hal itu menyebabkan kenaikan tarif listrik dan minyak yang bisa berdampak pada kenaikan harga-harga di pasar.

"Pemerintah sudah mulai menyusun dan mengembangkan program BLT pada masyarakat miskin. Program itu didesain dalam waktu yang sangat singkat," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Sri Mulyani pun mengatakan, kala itu Bank Dunia meragukan keberlanjutan dari program pemerintah yang didesain dengan begitu singkat.

Namun, pemerintah bersikuat kebijakan tersebut harus segera diberlakukan. Meski dalam impelementasinya, banyak terjadi kebocoran dan menimbulkan gesekan antar-tetangga di kalangan masyarakat.

"Bahkan ada yang dengan bangganya mengatakan uang yang dia dapatkan dari BLT digunakan untuk membayar DP kredit motor," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Dulu BLT, Kini Bantuan Uang Non-tunai

Dia pun mengakui, kala itu pemerintah memang belum memiliki database penduduk miskin yang sesuai fakta di lapangan. Pasalnya, dalam perumusan database, pemerintah pusat hanya mengandalkan data yang berasal dari lapisan terbawah pemerintah daerah.

Hingga saat ini, pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, program jaring pengaman sosial terus dikembangkan.

Tak lagi disalurkan secara tunai, Jokowi menggunakan kartu-kartu, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Pekerja, hingga Kartu Sembako sebagai metode penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat miskin.

"Kita akan terus beri dukungan untuk memutus rantai kemiskinan. Memutus rantai kemiskinan itu misi penting dari social safety nett sehingga anak-anak miskin enggak akan terjebak jadi miskin juga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com