Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan RI dan Australia Bangun Pabrik Bahan Peledak

Kompas.com - 13/12/2019, 12:47 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asal Indonesia PT Trifita Perkasa melakukan kerja sama dengan perusahaan Australia, Orica Mining Services untuk memproduksi bahan peledak.

Kerja sama ini diharapkan mampu menunjang kebutuhan nasional dalam bidang persediaan bahan peledak komersil khususnya detonator non elektronik dan elektrik.

Presiden dan CEO PT Trifita Service Hery Kusnanto mengatakan untuk jumlah investasi pada tahap pertama dianggarkan sebanyak 12 juta dollar Australia dan kemungkinan akan bertambah.

"Untuk saat ini tahap awal investasi kita 12 juta dollar Australia dan kemungkinan juga bertambah tergantung kebutuhan," ujarnya usai penandatanganan perjanjian kerja sama perusahaan Indonesia-Australia di Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Pabrik produksi yang terletak di bantaran lahan seluas 25 hektar ini berada di Muara Badak Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur dan rencananya proses kontruksi akan dimulai pada bulan Maret dan diharapakan selesai November 2019.

"Untuk kapasitas produksi Non Elektrik sebesar 3 juta unit dan kapasitas elektronik sebesar 1 juta unit," jelasnya.

Dalam hal kerja sama ini perusahaan PT. Orica Mining Service berlaku hanya sebagai penyedia alat teknologinya sementara masalah izin dan produksi berada di kordinasi PT. Trifita Perkasa.

"Kita yang punya izin sama pabrik produksi nah karena teknologi kita tidak secanggih Australia jadi Australia hanya menyediakan teknologi dan hasil dari produksi menggunakan label PT. Orica Mining Service," jelasnya.

Sementara Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kemhan Laksma TNI Sri Yanto mengatakan sangat mendukung penuh kerja sama ini mengingat jumlah perusahaan di Indonesia dalam bidang penyedia bahan peledak hanya tiga perusahaan.

"Dengan adanya kerja sama ini juga semoga dapat mendorong investasi untuk pergerakan ekonomi nasional , menurunkan bahan impor dalam bidang detonator dan Indonesia bisa mandiri," jelasnya.

Apabila proses produksi sudah selesai produk detonator ini hanya diperuntukkan untuk kebutuhan domestik saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com