Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Burung Kicau di Indonesia Bisa Sampai Ratusan Juta?

Kompas.com - 22/12/2019, 12:11 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang Garuda dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rendy Lesmana, mengaku kehilangan seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta yang disimpan di bagasi pesawat.

Burung itu, merupakan salah satu burung kicau yang dibawa Rendy ke Jakarta dari Pontianak, untuk mengikuti kontes kicau mania.

Rendy terbang dari Jakarta ke Pontianak dengan membawa 8 ekor burung yang terdiri dari 3 jenis burung, murai 3 ekor, kacer 2 ekor, dan burung love bird 3 ekor.

Harga burung-burung yang dibawa para penghobi ini tak main-main, dari puluhan hingga ratusan juta.

Kenapa harga burung bisa sampai ratusan juta?

Wakil Ketua Umum Kicau Mania, Giri Prakosa, mengungkapkan sebenarnya tak ada standar pakem soal penetuan harga burung di Indonesia yang ada nilainya bahkan melebihi harga mobil baru.

Baca juga: Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat Garuda

"Di dunia para penghobi burung, tidak ada standarisasi. Sebenarnya kalau di pasaran, harga burung kicau per ekornya rata-rata sekitar 500.000 ketika masih anakan," jelas Giri kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2019).

Sementara burung yang sudah dewasa dan mulai berkicau, harga pasarannya dibanderol sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Burung yang mencapai harga di atas Rp 100 juta, sambung Giri, biasanya melejit karena seringnya menjuarai kompetisi burung kicau di tingkat nasional.

Lanjut dia, harga burung kicau yang rutin berkompetisi di berbagai kejuaraan juga tak memiliki barometer.

"Nggak ada rumus ekonomi yang masuk kalau bicara soal burung kicau. Harga suka-suka yang jual. Ada misal burung saya karena sering juara, ada yang tawar Rp 20 juta, kalau saya tetap nggak mau lepas," ujar Giri.

"Kemudian datang lagi ada yang tawar Rp 50 juta, tetep saya nggak mau lepas. Beberapa minggu kemudian, sampai akhirnya ada yang mau tawar Rp 70 juta baru tak lepas. Jadi nggak ada rumus pastinya. Suka-suka yang jual saja," tambahnya.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Burung Kacer Seharga Rp 150 Juta di Bagasi Garuda Indonesia

Dikatakannya, harga burung kicau di antara para penghobi serupa dengan barang antik. Dalam beberapa kasus, harga burung juga ditentukan oleh suasana hati pemiliknya.

"Macam barang antik lah kalau jual burung. Suka-suka hati saja. Ada yang jual burung sampai di atas Rp 100 juta, buktinya tetap ada yang minat beli kan," ucapnya.

Menurutnya, saat burung kicau dengan harga pasaran termahal saat ini ditempati oleh jenis murai batu, kemudian burung kacer, dan lovebird.

"Jadi berbeda dengan batu akik yang tenggelam setelah booming. Burung ini dari dulu, tapi sampai sekarang tetap populer," kata Giri.

Ada semacam musim jenis burung yang mahal di waktu-waktu tertentu, bahkan sekarang kompetisi burung malah semakin banyak," katanya lagi.

Baca juga: Burung Kacer Rp 150 Juta Hilang di Bagasi Pesawat, Ini Respons Garuda Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com