Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Jadikan Menulis "Side Job" yang Asyik dan Menarik

Kompas.com - 21/04/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Sedang berada pada kondisi saat gaji di kantor tidak kunjung naik, tapi kebutuhan bertambah?

Jika kegelisahan tersebut mulai hadir dalam karier, barangkali, sudah saatnya untuk mencari pekerjaan sampingan sambil melanjutkan pekerjaan tetap.

Dari sekian banyak peluang yang ada, menulis bisa jadi pilihan karena bisa tetap mengerjakannya.

Terlebih dengan kemampuan menulis yang baik, dari sana bisa menjalin hubungan kerja dengan rekanan untuk rutin mendapatkan proyek tulisan.

Sudahkah mencoba untuk menulis dan berpengahasilan tambahan dari hobi?

1. Keuntungan Berlipat Ganda Menulis sebagai Kerja Sampingan Peneliti

Dalam sebuah pertemuan internal peneliti, Kompasianer Wuri Handoko mengatakan bahwa peneliti yang baik adalah juga penulis yang baik.

Sebagai arkeolog peneliti, tulis Kompasianer Wuri Handoko tentu selain bekerja sebagai peneliti juga sebagai penulis.

Oleh karena itu, pekerjaan menulis adalah kerja sampingan peneliti yang wajib dilakukan.

Para arkeolog, peneliti arkeologi adalah para peneliti yang pekerjaan rutin sehari-harinya adalah melakukan penelitian arkeologi.

"Namun di samping itu, pekerjaan mempublikasikan hasil penelitian adalah kewajiban moral sekaligus tuntutan karir peneliti," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Ghost Writer, Pekerjaan Sampingan yang Cukup Menggiurkan

Kompasianer Tety Polmasari menyadari bahwa sudah 2 bulan ini menjadi ghost writer.

Ghost writer ini bertugas menguraikan dan menuliskan ide/gagasan dari para tenaga ahli untuk memastikan kualitas dan kuantitas tulisan agar tetap konsisten setiap bulannya.

"Honor kami dihitung per artikel. Dalam satu bulan berarti ada dua artikel yang harus saya kerjakan. Kawan saya juga ada dua artikel yang ditulis," tulis Kompasianer Tety Polmasari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com