Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Lonjakan Kasus Omicron di Jakarta, Mobilitas Bisa Diperketat

Kompas.com - 15/01/2022, 15:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya menekan lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Saat ini terdeteksi ada lebih dari 500 kasus konfirmasi positif Omicron, terbanyak di DKI Jakarta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun melakukan dialog bersama para epidemiolog, dokter, pakar kesehatan, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia.

Kegiatan yang dilakukan secara virtual pada Jumat (14/1/2022) itu, turut hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.

Baca juga: Luhut Minta Masukan Pakar Siapkan Skenario Atasi Lonjakan Omicron

Luhut mengatakan, fokus pembahasan dari pertemuan tersebut adalah mengenai penanganan ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan pasca terjadinya lonjakan.

Ia menjelaskan, berdasarkan berbagai penelitian yang diberikan kepadanya dari para epidemiolog dan dokter, diketahui bahwa varian Omicron menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah. Meski demikian, Luhut ingin lonjakan kasus Omicron ini tetap harus ditekan.

"Terdapat angka kematian di beberapa negara namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini. Walau begitu, kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca lonjakan Omicron ini,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1/2022).

Dalam beberapa minggu terakhir, diketahui bahwa varian Omicron yang berada di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, namun saat ini telah terjadi pula transmisi lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang pasti terkait penanganan lonjakan kasus Omicron.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, DKI Jakarta menjadi klaster penularan Omciron, sehingga diperlukan koordinasi dengan pemerintah daerah guna meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan, termasuk soal pengetatan mobilitas.

“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularannya, untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron, Menteri hingga Wali Kota Dilarang Pergi ke Luar Negeri

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante menambahkan, perlu dilakukan kembali pemberian paket obat bagi penderita Covid-19 dengan gejala ringan, sedang, dan berat. Saat ini, ia pun memastikan kesiapan Kemenkes untuk memenuhi kebutuhan akan paket-paket obat tersebut.

“Adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia,” kata dia.

Di sisi lain, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, untuk menekan peningkatan transmisi Omicron dari luar negeri, maka dilakukan pengetatan pelaku perjalanand ari luar negeri yang datang ke Indonesia.

“Bagi para pelaku perjalanan luar negeri, akan dilakukan karantina selama 7 hari setelah mereka sampai. Selama karantina ini mereka akan dites PCR dan harus betul-betul aman sebelum masuk dalam komunitas,” tegasnya.

Masukan dari para pakar

Pada kesempatan itu, Amin Soebandrio, salah satu pakar dari Eijkman Institute, menyatakan bahwa Indonesia sedang memasuki masa transisi penanganan Covid-19 dari varian Delta menuju Omicron. Menurutnya, pengawasan pada tingkat molecular perlu dipertajam mengingat banyak hal yang belum diketahui mengenai varian ini.

“Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

OJK Rilis Pedoman Produk Pembiayaan Musyarakah bagi BPR Syariah

Whats New
Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Syarat dan Cara Ganti Kartu ATM BRI Kedaluarsa di Kantor Cabang

Whats New
Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Bank Artha Graha Sediakan QRIS untuk Pembayaran di Kemala Run 2024

Whats New
Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Integrasi Infrastruktur Berlanjut, PGN Tingkatkan Aliran Gas Bumi hingga 48 BBTUD ke Jateng

Whats New
Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Kontrak PT Pindad Tumbuh 24,7 Persen pada 2024

Whats New
Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Lelang 7 Seri SBSN, Pemerintah Kantongi Rp 10 Triliun

Whats New
OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

OJK Terbitkan Pedoman Kerja Sama BPR Syariah dan Fintech Financing

Whats New
Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Luhut soal Ormas Kelola Tambang: Bisa Konflik Kepentingan jika Enggak Diawasi

Whats New
Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Luhut Sebut Sempat Kesal Tak Bisa Ambil Keputusan soal Kepala Otorita IKN Mundur

Whats New
Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Inflasi Tinggi Dorong Pensiunan untuk Kembali ke Dunia Kerja

Whats New
Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Soal China Investasi Pabrik Semen di Aceh, Kemenperin Sayangkan Pemkab Tak Koordinasi dengan Pusat

Whats New
KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

KAI Ungkap Alasan Tak Langsung Terapkan Tarif Normal ke LRT Jabodebek

Whats New
Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Perusahaan Penambang Bitcoin Perluas Bisnis ke Sektor AI

Whats New
Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com