Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Tembus ke Level di Atas 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 09/03/2022, 10:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emas memperpanjang reli menembus level psikologis 2.000 dollar AS per troy ounce, bahkan menyentuh level tertinggi sejak Agustus 2020. Investor masih memburu emas sebagai aset safe haven di tengah kekhawatiran dampak perang Rusia-Ukraina.

Pada perdagangan Rabu (9/3/2022) pukul 9.50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di level 2.050,79 dollar AS per troy ounce, sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange berada di level 2.056,20 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Terus Naik, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.036.000 Per Gram

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga emas di pasar spot naik 2,7 persen menjadi di level 2.051 per troy ounce. Sedangkan emas berjangka Comex ditutup naik 3,1 persen menjadi di level 2.058 per troy ounce.

Ini menjadikan emas kembali menetap ke level di atas angka 2.000 dollar AS per troy ounce untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.

"Kombinasi melambungnya harga energi, biji-bijian, dan logam dasar, menjadi tekanan inflasi dramatis yang terus menjadi dukungan utama di balik pergerakan harga emas yang lebih tinggi," ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger mengutip CNBC, Rabu (9/3/2022).

Selain itu, Meger juga melihat adanya permintaan yang tinggi di pasar emas karena pasar ekuitas berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran besar terhadap konflik geopolitik. Harga emas batangan terpantau sudah meningkat hampir 13 persen sejak awal tahun.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju Positif di Awal Perdagangan

Melonjaknya harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina telah membuat investor tak berselera untuk menaruh dananya di aset berisiko dalam beberapa pekan terakhir. Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan meningkatnya inflasi.

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Eropa, telah memberikan sejumlah sanksi ekonomi terhadap Rusia akibat invasi yang dilakukan negara itu ke Ukraina. Terbaru, Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan larangan impor minyak AS dan energi lainnya dari Rusia.

Sementara itu, Inggris juga mengatakan akan menghentikan impor minyak dari Rusia. Ini membuat pasokan minyak dunia semakin mengetat dan membuat harganya dapat meningkat lebih lanjut.

Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran akan risiko resesi global. Pekan lalu, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pun telah memperingatkan bahwa perang Rusia-Ukraina, serta sanksi yang dikenakan pada Rusia, akan memberikan 'dampak parah' pada perekonomian global.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com