Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Libur Panjang, IHSG dan Rupiah Langsung Melaju

Kompas.com - 18/04/2022, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (18/4/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 7.264,52 atau naik 28,9 poin (0,4 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.235,53.

Sebanyak 240 saham melaju di zona hijau dan 155 saham di zona merah. Sedangkan 206 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, IHSG membentuk doji mengindikasikan pergerakan yang terbatas, MACD masih bergerak dalam trend akumulasi mengindikasikan potensi penguatan.

“Investor akan mencermati beberapa data ekonomi global di awal pekan. Pergerakan juga masih didorong rilis kinerja emiten dan pembagian dividen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara bursa Asia pagi ini bergerak di zona merah dengan penurunan Nikkei 1,7 persen, Shanghai Komposit 0, 9 persen, dan Strait Times 0,4 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.365 per dollar AS, atau naik 16 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.380 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat pagi ini, rupiah masih berpotensi tertekan karena sentimen kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif akibat inflasi di AS yang sudah sangat tinggi.

“Nilai tukar rupiah kemungkinan bisa tertekan di awal pekan ini terhadap dollar AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif meninggi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Pasar obligasi AS terlihat sudah mengantisipasi ini dengan kenaikan yield obligasi ke level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Yield tenor 10 tahun sudah di atas kisaran 2,85 persen. Kekhawatiran pasar terhadap juga muncul karena perang di Ukraina yang masih berlanjut juga memberikan tekanan tambahan ke rupiah.

“Kenaikan harga barang-barang konsumsi di Indonesia bisa melambatkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” tambah Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: 6 Saham Paling Cuan Sepekan, Ada Perusahaan Milik Yenny Wahid, Sandiaga Uno, hingga Boy Thohir

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com