Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif BI-Fast Kemungkinan Turun, Lebih Murah dari Rp 2.500 Per Transaksi

Kompas.com - 03/06/2022, 11:31 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) membuka kemungkinan penyesuaian tarif transfer antar bank yang dikenakan nasabah melalui sistem pembayaran BI Fast Payment atau BI-Fast.

Sebagaimana diketahui, saat ini tarif maksimal yang dikenakan bank peserta kepada nasabah untuk dapat menggunakan layanan BI-Fast ialah sebesar Rp 2.500 per transaksi.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bank sentral secara berkala akan melakukan peninjauan terhadap tarif BI-Fast.

Baca juga: Lewat BI Fast, BNI Targetkan Peningkatan Volume Transaksi sebagai Sumber Pendapatan

Oleh karenanya, BI tidak menutup kemungkinan adanya penurunan tarif dari sistem pembayaran teranyar tersebut.

"Dalam ketentuan kita disebutkan melakukan review berkala. Jadi, nanti pada saatnya hal ini (tarif BI-Fast) bisa diturunkan," ujar Filianingsih, dalam Taklimat Media BI, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Terus Meningkat, Nilai Transaksi BI-Fast Tembus Rp 320,6 Triliun

Adapun saat ini, sebenarnya bank peserta bisa memberikan tarif yang lebih murah dari Rp 2.500 per transfer, mengingat tarif tersebut merupakan nilai maksimal yang diatur oleh BI.

Bahkan dalam pelaksanaanya, Filianingsih bilang, sempat terdapat bank yang membebaskan biaya transfer antar bank dengan menggunakan BI-Fast.

"Jadi ada beberapa bank yang menggratiskan, ada yang promo menggratiskan," kata dia.

Baca juga: Biaya Rp 2.500, Begini Cara Transfer Antarbank via BI Fast di BRImo

Nilai transaksi BI-Fast terus tumbuh

Asal tahu saja, antusiasme masyarakat terhadap sistem pembayaran dengan tarif paling murah itu sangat tinggi.

Hal itu terefleksikan dari nominal dan volume transaksi BI-Fast masing-masing telah mencapai Rp 320,6 triliun dan 85,3 juta transaksi sejak awal tahun hingga 29 Mei 2022.

Bank sentral optimistis, pertumbuhan transaksi BI-Fast akan terus meningkat, didorong oleh perluasan kanal pembayaran, komunikasi, dan jumlah peserta.

Adapun sampai dengan akhir tahun ini, BI menargetkan, nominal transaksi melalui BI-Fast dapat mencapai Rp 811 triliun, ditopang oleh berbagai upaya perluasan.

"Saat ini sudah sekitar Rp 300 triliunan di bulan Mei, hopefully (target) tercapai. Kita melihat, begitu yang namanya mobile banking untuk pelaku-pelaku besar, itu transaksi akan lebih meningkat lagi," ucap Filianingsih.

Baca juga: Mengenal BI FAST, Layanan Transfer Antar-bank Online Hanya Rp 2.500

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com