Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Melemah, Tertekan Penguatan Dollar AS

Kompas.com - 07/06/2022, 10:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan Senin waktu Amerika Serikat (Selasa pagi), karena tertekan kenaikan dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury.

Perhatian para pelaku pasar sedang beralih ke data inflasi AS yang akan rilis pekan ini, yang akan mempengaruhui kebijakan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve. Inflasi yang tinggi akan membuat kebijakan The Fed lebih agresif.

Mengutip CNBC, Selasa (7/6/2022), harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi di level 1.841,29 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,4 persen ke level 1.843 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Menyusut Rp 4.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Imbal hasil obligasi AS naik menjelang rilis data ekonomi pada hari Jumat mendatang, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi AS yang masih tinggi. Dollar AS juga menguat, membuat emas kurang menarik karena harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, namun emas sangat sensitif terhadap kebijakan kenaikan suku bunga AS, sebab meningkatkan kerugian memegang emas batangan yang memang tidak memberikan imbal hasil.

"Jika mendapat laporan inflasi yang lebih panas, maka emas akan melemah. Ini adalah semacam pendekatan menunggu dan melihat sejauh mana kita akan mengetahui seberapa jauh Fed akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi,” kata Edward Moya, Analis Senior Oanda.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Adapun Bank Sentral AS saat ini diproyeksi tetap dalam rencana menaikkan suku bunga 50 basis poin ada pertemuan kebijakan Juni dan Juli, namun angka inflasi yang tinggi akan menambah ekspektasi pengetatan agresif bahkan di paruh kedua tahun ini.

Selain itu, [ara pelaku pasar logam mulai juga tengah menunggu kebijakan moneter dari hasil pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com