Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Kompas.com - 24/05/2024, 14:14 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam investasi, faktor psikologis sangat memengaruhi keputusan-keputusan yang diambil investor.

Kondisi emosional investor menjadi salah satu faktor penentu dalam pengelolaan investasi.

Sekurang-kurangnya kondisi psikologis investor akan memengaruhi keputusan investasi seperti membeli atau menjual instrumen investasi.

Dalam ilmu keuangan, hal ini dikenal dengan bias psikologis.

Baca juga: Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, bias psikologi menggambarkan kondisi penyimpangan dalam pengambilan keputusan investasi karena mengutamakan emosional tanpa mempertimbangkan fakta yang ada.

Ada dua jenis bias psikologis yang perlu dikenali investor. Bias psikologis ini seringkali menjebak investor pemula.

Berikut ini adalah dua jenis bias psikologis dalam berinvestasi.

1. Fears atau Loss Aversion Bias

Bias ini menggambarkan kecenderungan investor yang terlalu takut rugi, sehingga perilaku investasinya lebih fokus untuk menghindari kerugian daripada menghasilkan keuntungan.

Contohnya investor yang tidak berani berinvestasi saham karena berisiko tinggi alias high risk. Padahal risiko tinggi pada produk saham juga diikuti dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan apabila mampu menganalisis pasar saham dengan tepat.

Contoh lainnya adalah sifat panik ketika terjadi penurunan harga saham. Panik yang berlebihan akan mendorong investor untuk melakukan penjualan sahamnya  di harga beli alias cut loss untuk menghindari kerugian. Padahal jika bersabar harga saham bisa kembali naik dalam jangka panjang.

Perasaan takut atau enggan rugi membuat investor tidak dapat memaksimalkan potensi dalam berinvestasi.

Oleh karena itu, investor perlu melakukan analisis fundamental dan teknikal dengan tenang, agar mampu melihat potensi tersebut.

2. Greed Bias

Bias ini menggambarkan kecenderungan investor menjadi serakah dengan berharap kenaikan nilai investasi lebih tinggi dari saham yang dibeli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

Cipta Perdana Lancar Incar Rp 71,4 Miliar dari IPO

Whats New
Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Spend Smart
Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Whats New
2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

Spend Smart
BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

Whats New
Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Whats New
Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Whats New
Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Whats New
Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Whats New
Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Whats New
Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Whats New
Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com