Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Turun ke Level Rp 319 Juta Per Keping, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 15/06/2022, 07:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar aset kripto masih tampak bersinar pada Rabu (15/6/2022) pagi. Melansir Coinmarketcap, 7 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling cerah adalah Solana atau SOL yang melonjak 6,24 persen ke  posisi 28,97 dollar AS. Kemudian, Cardano atau ADA naik 5,13 persen menjadi 0,47 dollar AS, dan Polkadot (DOT) naik 5,2 persen ke level 7,25 dollar AS.

Penguatan juga terjadi pada koin XRP yang naik 3,35 persen ke posisi 0,31 dollar AS. Dilanjutkan oleh Dogecoin (DOGE) yang menguat 0,8 persen menjadi 0,05 dollar AS.

Sementara itu, Bitcoin atau BTC masih melanjutkan penurunan hari ini. Sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, BTC turun 3,2 persen ke level 21.748 dollar AS setara dengan Rp 319 juta per keping (kurs Rp 14.699 per dollar AS).

Baca juga: Transaksi QRIS Kian Diminati Masyarakat

Pelemahan juga diikuti oleh Ethereum (ETH) yang turun 0,7 persen pada level 1.183 dollar AS. Kemudian, Binance Exchange (BNB) pada level 219 dollar AS atau turun 0,41 persen.

Sedangkan Tether (USDT) naik 0,04 persen pada posisi 0,9 dollar AS, dan USD Coin (USDC) naik 0,02 persen menjadi 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Dikutip dari CNBC, krisis likuiditas di perusahaan pendanaan aset kripto Celsius membuat investor khawatir akan kejatuhan para pemain utama di pasar kripto. Celsius baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan sementara semua penarikan akun, yang memicu kekhawatiran kebangkrutan.

Bitcoin sempat terjun di bawah level 21.000 dollar AS pada hari Selasa, dan memperpanjang penurunan tajam dari hari sebelumnya. Penurunan ini juga merupakan posisi bitcoin terendah dalam 18 bulan.

Baca juga: Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Mayoritas Merah

Investor Crypto khawatir kemungkinan runtuhnya Celsius bisa menyebabkan pasar semakin goyah. Apalagi, belum lama ini stablecoin Terra juga runtuh senilai 60 miliar dollar AS. Celsius juga merupakan investor di Terra, namun nilai investasnya cukup rendah.

“Dalam jangka menengah, semua orang benar-benar bersiap untuk penurunan yang lebih banyak. Kondisi pasar yang bearish sedang terjadi saat ini,” kata Mikkel Morch, direktur eksekutif dana lindung nilai kripto ARK36.

Monsur Hussain, direktur senior lembaga keuangan di Fitch Ratings, mengatakan likuidasi aset Celsius akan mengguncang pasar kripto, dan bisa menyebabkan penurunan ke berbagai aset kripto.

“Likudasi aset Celcius, lebih jauh bisa mengguncang pasar aset kripto, yang mengarah ke penurunan harga kripto yang lebih luas,” kata Hussain.

Baca juga: Timbul Tenggelam Wacana Penghapusan Minyak Goreng Curah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com