Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi IHSG Jelang Akhir Pekan: Dibayangi Aksi "Profit Taking", hingga Berpotensi Melemah

Kompas.com - 09/09/2022, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,63 persen ke 7.232,01 pada sesi perdagangan Kamis (8/9/2022) kemarin. Indeks saham nasional melenggang di zona hijau, seiring meredanya sentimen kenaikan suku bunga The Federal Reserve.

Dari dalam negeri, rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) yang meningkat ke level 124,7 pada Agustus 2022, dari level 123,2 pada bulan sebelumnya. Ini menjadi sentimen positif tersendiri bagi bursa saham nasional.

“IHSG ditutup menguat seiring penguatan bursa saham AS setelah imbal hasil US treasury mengalami penurunan,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Kamis.

Baca juga: Cara Investasi Saham bagi Pemula dan Tipsnya

Adapun pada sesi perdagangan Jumat (9/9/2022) hari ini, Dennies memproyeksi, IHSG bergerak melemah. Indeks saham akan dibayangi oleh aksi profit taking hari ini.

Ia mengungkapkan, pada sesi perdagangan hari ini indeks saham nasional akan bergerak dengan rentang support 7.198-7.164 dan resistance 7.271-7.310.

Secara teknikal, candlestick membentuk inverted hammer. Dennies mengungkapkan, hal tersebut mengindikasikan potensi pembalikan arah menjadi melemah.

“Pergerakan akan dibayangi aksi profit taking jelang akhir pekan. Sementara pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi,” kata dia.

Baca juga: Melihat Pergerakan Saham GOTO Usai Pengumuman Kenaikan Tarif Ojol

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan, IHSG masih terlihat akan menguji level all time high nya kembali. Capital inflow yang terlihat masih terus berlangsung akan menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

“Namun peluang kenaikan dalam jangka menengah maupun panjang masih terlihat cukup besar sehingga momentum koreksi masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian,” ucap dia.

Baca juga: Harga BBM Naik, Saham-saham Sektor Energi Melesat

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com