Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, BCA Beri Pelatihan 30 Penenun di NTT

Kompas.com - 25/10/2022, 21:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA bekerja sama dengan Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) melakukan edukasi dan pelatihan tahap kedua kepada 30 penenun di Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan kain tenun yang selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan keberlanjutan melalui pemanfaatan pewarna alamiah.

Pelatihan yang dilaksanakan pada 29-30 September 2022 ini fokus pada potensi pendapatan yang dapat dihasilkan dari produk tenun dengan bahan baku benang yang menggunakan bahan pewarna alam, seperti indigo tinctoria, kayu kuning, mahoni dan kayu niko yang tumbuh di daerah Soe dan sekitar.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, dengan pelatihan ini diharapkan perempuan penenun di NTT dapat meningkatkan pendapatan mereka dari menenun.

Baca juga: Waspada, Penipuan Berkedok Perubahan Biaya Transaksi BCA dan BRI Masih Marak

Selain itu, produk wastra nusantara juga diharapkan dapat diterima oleh pasar sehingga nilai jualnya pun akan lebih tinggi.

"Prinsip berkelanjutan sekarang sudah diterima di hampir semua sektor dan saat ini kami mendorong hal ini diwujudnyatakan dalam Program Corporate Social Responsibility dibawah payung program Bakti BCA melalui program pelestarian seni tradisi dan juga lingkungan yaitu pembinaan penenun di TTS yang memiliki tradisi wastra yang unggul dengan teknik, ragam hias, dan ekspresi budaya khas tersendiri agar bisa menyesuaikan dengan tren sustainable fashion tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).

Bersama Warlami, BCA mengadakan pelatihan kepada komunitas perempuan penenun di TTS, NTT dalam rangka memperkenalkan dan melatih cara menghasilkan produk tenun dengan bahan pewarna alamiah. Ragam pewarna alamiah diambil dari tanaman di daerah tersebut.

Pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi perseroan dalam mendorong pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama menyasar pemberdayaan komunitas perempuan.

Baca juga: Tahun Ini, BCA Sudah Untung Rp 29 Triliun, Aset Rp 1.289 triliun

"BCA juga senantiasa aktif mewujudkan komitmen dalam pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan nilai-nilai environmental, social, dan governance (ESG)," ucapnya.

Untuk itu, lanjut dia, BCA memperkuat komitmennya dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp 169,5 triliun di Juni 2022. Angka tersebut naik sebesar 21,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan berkontribusi hingga 24,9 persen dari total portofolio pembiayaan BCA.

Selain itu, BCA juga melakukan beberapa inisiatif lain seperti pengelolaan limbah kartu dan EDC, serta turut pemadaman lampu selama 1 jam pada 544 gedung kantor BCA untuk mendukung program Earth Hour beberapa waktu lalu.

"Kami memahami bahwa perempuan di TTS, NTT tidak saja bertindak sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga berperan dalam membantu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Mudah-mudahan pelatihan ini dapat memberikan manfaatnya, terutama demi meningkatkan wawasan, skill, dan berdampak signifikan terhadap perubahan ekonomi di keluarga," tukasnya.

Baca juga: Naik 24,8 Persen, Laba Bersih BCA Kuartal III 2022 Capai Rp 29 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com