Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Ajarkan Anak Mengelola THR Lebaran dengan Bijak

Kompas.com - 02/04/2023, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat memasuki periode Lebaran, umumnya anak-anak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) dari saudara-saudaranya yang lebih tua. Nah, dengan jumlah THR yang didapatkan itu, kamu mungkin sedikit bingung bagaimana cara mengajarkan anak untuk mengelola THR-nya dengan benar.

Dalam acara Bincang Shopee Big Ramadan Sale Bagikan Serba Serbi Alokasi Keuangan yang diselenggarakan oleh Shopee, di Jakarta, Rabu (29/3/2023), Annisa Steviani Certified Financial Planner membagikan tips mengajarkan anak untuk mengelola THR Lebaran dengan bijak.

Annisa bilang, pengelolaan THR dilakukan secara bijak oleh anak, dapat dibagi dalam beberapa kategori usia, bergantung bagaimana pengenalan anak mengenai nilai dari mata uang, hingga pemahaman anak mengenai besar kecilnya angka.

“Jadi tergantung usia anaknya. Kalau anak masih usida di bawah 3 tahun, dan dia belum mengerti konsep uang, itu bisa diatur sama ibunya saja,” kata Annisa.

Baca juga: Tips Manfaatkan THR, Bisa untuk Investasi!

Nah untuk lebih rincinya, simak tips atur THR Lebaran untuk anak-anak berdasarkan usia:

1. Usia 3 tahun

Jika anak kamu masih berada pada usia 3 tahun, dan belum mengerti konsep uang. Maka, ada baiknya jika THR bisa dipegang oleh orang tua. Misalkan dimasukkan ke tabungan anak, atau dibelikan kebutuhan-kebutuhan untuk anak.

“Kalau usia 3 tahun, mungkin konsepnya THR masih dipegang ibunya, atau dibelikan barang-barang untuk anak. Tapi, mungkin bagi yang memiliki anak lebih dari 1, bisa ditabungin karena anak juga belum mengerti tentang uang,” kata Annisa.

Baca juga: Intip Tips Hindari Pembelian Tak Diperlukan Saat Ramadhan, agar THR Tidak Numpang Lewat

2. Usia 4-5 tahun

Di usia 4 sampai dengan 5 tahun, Annisa menilai bahwa anak-anak sudah memahami nilai dari angka. Seperti misalkan 5 lebih besar daripada 4. Sehingga ketika ia paham ketika ingin membeli sesuatu dengan harga yang lebih besar daripada THR yang dimiliki, maka tidak cukup.

“Di usia 4-5 tahun, anak itu sudah tau bahwa uang itu bisa ditukar menjadi barang, mainan, atau hal-hal yang dia inginkan. Nah, jika dia ingin mainan seharga Rp 50.000 sementara uang THR yang dia miliki hanya Rp 40.000, maka dia akan paham bahwa uangnya tidak cukup,” tambah Annisa.

Baca juga: Ramadhan Banjir Promo dan Diskon E-commece, Haruskah Buru-buru Check Out?

Annisa mengatakan, perlahan dengan memahami bahwa uang yang dimiliki tidak cukup untuk dibelanjakan. Maka, anak akan mulai belajar untuk menabung uangnya, sembagi mendorong kemampuan belanja yang baik.

“Ngajarin uang ke anak itu, bukan sekedar nabung saja. Tapi, memiliki kemampuan belanja yang baik, belanja yang sesuai dengan uang yang dimiliki saja. Di sisi lain, karena dia paham berbelanja bisa jadi uangnya enggak cukup, mindset buar menabung akan tumbuh sendiri,” lanjut Annisa.

“Kalau umurnya sudah lebih besar lagi, pembagian uang itu disimpan, dan bisa dibagikan ke orang lain dalam bentuk charity, dan diajarkan bahwa sebagian uang kita adalah hak orang lain.

Baca juga: THR Belum Turun, Berikut Strategi Keuangan Selama Ramadhan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com