Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Melambat, Wall Street Ditutup di Zona Hijau

Kompas.com - 13/07/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan Rabu (12/7/2023) waktu setempat. Pergerakan saham di Wall Street dibayangi oleh data inflasi yang dirilis pada hari itu.

S&P 500, dan Nasdaq ditutup pada level tertinggi sejak April 2022, didukung oleh laporan inflasi yang lebih dingin dari perkiraan. Hal tersebut memunculkan harapan bahwa Federal Reserve dapat menurunkan inflasi tanpa mendorong ekonomi AS ke dalam resesi

S&P 500 mencapai titik tertinggi baru untuk tahun 2023, dengan kenaikan 0,74 persen, dan berakhir pada level 4.472,16. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 86,01 poin atau 0,25 persen ditutup pada 34.347,43. Sementara itu, Nasdaq menguat 1,15 persen dan ditutup pada level 13.918,96.

Baca juga: PKPU Berakhir Damai, Sriwijaya Air Berencana IPO

Saham–saham perbankan melonjak pada Rabu. Citigroup dan Goldman Sachs naik masing-masing 1,8 persen dan 1,7 persen. Bank regional juga mencatatkan pergerakan positif, dimana saham Comerica melesat 3,1 persen, dan Zions Bancorporation melonjak 2,8 persen.

Indeks harga konsumen (IHK) naik 3 persen dari tahun ke tahun di Juni. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 3,1 persen. Secara bulanan, indeks naik 0,2 persen dari bulan lalu, yang juga lebih rendah dari perkiraan.

Inflasi inti menghapus harga makanan dan energi yang pergerakannya volatile. Inflasi inti juga mengalami kenaikan, tapi lebih rendah dari perkiraan.

“Saya pikir itu laporan yang bagus. Inflasi berjalan sesuai keinginan Federal Reserve. Tapi saya rasa kami belum siap untuk mengatakan bahwa mereka akan dapat memangkas suku bunga,” kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Advisors mengutip CNBC.

Baca juga: Kisah Toto Sugiri Membangun Kerajaan Bisnis Teknologi: Mulailah dengan Empati, Niatkan untuk Berguna

“Masih ada tiga area inflasi yang diperhatikan Fed dengan sangat cermat, inflasi layanan, inflasi upah, dan inflasi perumahan. Ketiga hal itu, meski moderat, masih sangat tinggi,” tambah Horneman.

Data di Juni untuk indeks harga produsen yang merupakan pengukur inflasi lain yang diawasi dengan baik akan dirilis Kamis sebelum pembukaan pasar. Investor memantau inflasi, sebagai pertanda bagaimana bank sentral akan menggerakkan suku bunga ke depan.

Di sisi lain, pasar menilai sekitar 92 persen peluang Fed menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli, menurut Alat FedWatch CME.

Baca juga: Kuota Penuh Dalam 3 Jam, KAI Berencana Buka Lagi Pendaftaran Uji Coba LRT Jabodebek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com