Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Kompas.com - 02/05/2024, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


KOMPAS.comFederal Reserve atau The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, yang diumumkan pada Rabu (1/5/2024) waktu setempat. The Fed. memutuskan untuk tidak memangkas suku bunga karena masih berjuang melawan inflasi yang tidak kunjung mencapai target 2 persen.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga pinjaman jangka pendek pada kisaran target antara 5,25 persen hingga 5,5 persen. Suku bunga dana federal telah berada pada level tersebut sejak Juli 2023, ketika The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua dekade.

Selanjutnya, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mengurangi laju pengurangan kepemilikan obligasi di neraca bank sentral, yang dapat dipandang sebagai pelonggaran kebijakan moneter secara bertahap.

Baca juga: Prediksi BI: Suku Bunga The Fed Baru Turun pada Desember 2024

Dengan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga, komite dalam pernyataan pasca-pertemuan mencatat kurangnya kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi ke target 2 persen.

“Komite memperkirakan tidak tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen,” mengutip penyataan The Fed, dikutip dari CNBC.

Pernyataan tersebut juga mengubah karakterisasi kemajuan negara tersebut menuju mandat ganda yaitu harga yang stabil dan jumlah lapangan kerja yang memadai.

“Untuk mencapai keduanya The Fed telah bergerak menuju keseimbangan yang lebih baik selama setahun terakhir dan ke arah yang lebih seimbang,” tambah pernyataan The Fed.

Baca juga: Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat


Ketua The Fed Jerome Powell selama konferensi pers setelah keputusan tersebut menegaskan bahwa saat ini harga - harga telah mengalami kenaikan yang terlalu cepat.

“Inflasi masih terlalu tinggi,” ujarnya.

“Kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi masih belum pasti dan arah ke depan masih belum pasti,” ujar Powell.

Namun, investor senang dengan komentar Powell bahwa langkah Fed selanjutnya tidak mungkin berupa kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak setelah pernyataan tersebut, dengan kenaikan 500 poin. Dia juga menekankan perlunya komite mengambil keputusan pertemuan demi pertemuan.

Dalam konferensi pers, Powell juga mengatakan bahwa mulai bulan Juni pihaknya akan memperlambat laju penerbitan obligasi yang sudah jatuh tempo tanpa menginvestasikannya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com