Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melantai di BEI, Simak Pergerakan Harga Saham RSCH di Awal Sesi

Kompas.com - 28/08/2023, 10:52 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/8/2023). Di awal sesi, tepatnya pukul 10.21 WIB, harga saham RSCH bergerak di zona hijau dengan kenaikan 15,5 persen pada level Rp 134 per saham.

RSCH merupakan emiten rumah sakit yang melemas sahamnya di harga Rp 115 per saham, dan merupakan emiten ke-64 yang listing di BEI sepanjang 2023. Dalam IPO ini, Charlie Hospital melepas sebanyak 530 juta lembar saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Adapun total dana IPO yang dikantongi perseroan adalah Rp 60,9 miliar. Nantinya, dana tersebut sebesar 48,92 persen akan di gunakan untuk penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Charlie Hospital Demak. Kemudian, 50,47 persennya akan digunakan untuk pembelian alat medis, dan sekitar 0,61 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

“Melalui IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten mendukung berjalannya infrastruktur kesehatan di Indonesia yang semakin agresif berkembang. Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi leading company industri kesehatan di dalam negeri,” kata Direktur Utama PT Charlie Hospital Semarang Junianto di Jakarta.

Junianto menyebut, IPO ini menjadi momen penting bagi perseroan untuk dapat melayani seluruh lapisan masyarakat. Perseroan juga berharap melalui IPO, bisa mendorong RSCH menjadi institusi perawatan kesehatan yang berdedikasi untuk menyediakan perawatan medis dengan kualitas terbaik bagi pasien.

“Seluruh dana tersebut juga akan digunakan dalam rangka ekspansi untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan. Sementara itu, Rumah Sakit Charlie Hospital Demak rencananya akan beroperasi pada Juni 2023 dengan 130 tempat tidur,” ujarnya.

Baca juga: Saham Nvidia Jadi Katalis di Nasdaq, Wall Street Berakhir Hijau

 

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, IPO merupakan kesempatan perseroan untuk bertumbuh. Namun demikian, ia mengingatkan agar perusahaan tetap mengedepankan pronsip-prinsip berkelanjutan dalam bisnis, serta good corporate governance (GCG) yang baik.

“Perusahaan harus memberi effort maksimal untuk bertumbuh untuk meyakinkan keberlanjutan bisnis dan kepercayaan investor. Perusahaan juga harus memperhatikan ESG, karena profitabiliti saja tidak cukup, dan perlu meningkatkan kesejahteraan sosial,” kata Nyoman.

“Di era digital ini, perusahaan juga harus adaptif pada perkembangan teknologi. Rumah sakit harus mengadopsi teknologi kesehatan agar dapat memberi layanan yang optimal. Lakukan (penyampaian informasi) lebih transparan untuk investor kepada shareholder,” kata dia.

Baca juga: Sandiaga Didapuk Rangkap Jabatan Menteri, Saham SRTG Sempat Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com